"jika kondisi sudah terbebas dari corona" Tapi Entah Sampai Kapan, Semoga Tidak seperti Pandemic Flu 1918 yang Memakan Waktu 2 Tahun hingga Benar Benar Normal
Ane Perhatikan selama ini Kasus Meninggal memang Kebanyakan dari ODP/PDP dan setelah itu dinaikan ke Level Positif. Apa Memang Nilai 283 itu Hitungan dari Awal Kasus ini Mewabah? Tapi Kalau Anies Menyatakan 283 itu dari kelompok ODP/PDP yang sedang Menunggu Hasil, Apakah Memang sampai saat ini Bel
Soal Made in Indonesia udah dari Taon Bahula. Sepatu, Baju dan Fashion / Tekstil Tekstilan Premium di Luar Sono banyakan Made in Indonesia, dan Bodohnya Lagi mereka yang Jalan Jalan ke Luar Negeri Membeli itu Bangga seolah itu Produk Luar, Padahal ya Produksi di Indonesia
Kirain Kebanyakan Perusahaan Make Sistem RKA Tahunan, Jadi Anggaran yang sekiranya Wajib dikeluarkan Tahunan (Diluar Gaji Bulanan) udah masuk dalam Daftar Post Tahun Sebelumnya
Kalau Gini Modelnya, Pajang aja Foto sama Namanya di setiap Sudut Kota, Biar Orang pada Menghindar jadi berasa di Kucilkan
Ya Kalau Mereka Pada Sadar Diri Sakit Pake Masker, Buktinya di Lapangan Banyak Noh Pada Batuk Pilek Gak Beretika Buka Mulut Menganga Sembarangan. Lantas, Kalau Mereka yang Sakit Gak Pake Masker karena Kesombongannya dan yang Sehat Tidak Pake Masker, Lu Mau Bijimane?
Masalahnya Tidak Semua Orang Menunjukkan Gejala Tambeng, Harus Berapa Orang seperti Mantu Kumolo yang Terpublish? Tak Ada Gejala tapi Positif dan Karantina. Warga Enam Sembilan Sini Pada Dablek, Merasa Gak ada Gejala dan Baik Baik aja Bukan Berarti Dalam Dirinya tidak menjadi Carier yang Menyebar...
Entahlah, Giliran Suruh Masuk Satu Kandang sama Harimau pada Enggak Mau dan Takut. Padahal sama sama Ciptaan
"Jalan satu-satunya yang terbaik adalah isolasi diri didalam rumah. Bukan bagi penderita, tapi bagi mereka yang tidak terkena. Bagi yang sudah terkena paparan jelas penanganan dokter adalah jalan terbaik" Bagaimana Masing Masing Individu Tau Kalau Dia Bukan Carier / Belum Terkena? Karena
Percuma Bro, Ente Mau Teriak dan Seganas apapun ke Bagian Bawah Garis Keras tetap Mereka akan Seperti itu, Karena Terlalu lama di Manjakan dengan Subsidi dan Subsidi tanpa Mau Berusaha dari Diri Sendiri. Belum Tentu Mereka Mereka yang dengan Lantang Protes sudah ikut Membantu / Berpartisipasi untuk
Istilah Simpelnya Komplikasi, Sama Seperti Halnya Diabetes, Semakin di Obati maka Lari ke Jantung, Akhirnya Pengobatan Jantung di Lakukan, Obat Obatan Jantung Keras dan Akhirnya ke Ginjal.
Ane Masih Gemes dengan Langkah Pusat "Sekarang ini yang paling penting yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain" Lalu, Jawabannya Apa selain Lockdown untuk Mengurangi Mobilitas itu? Ganasin aja Dah, Contoh DKI, Pada di Tutup Ma
Intinya, Masih Banyak yang Menyepelakan dan Kurangnya Kesadaran Diri, Lebih Mentingin Diri Sendiri dan NyiNyir Ini Itu, Ada Begini Bukannya Bersatu dan Bersama Sama untuk Melawan, Malah Ribut Sana Ribut Sini, Salahin Sana, Salahin Sini, Negara Lain Sibuk dan Fokus, Kita Malah Santuy
"Tapi yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelope-nya, sangat rapuh jika terkena detergen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah, maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Detergen apa pun," sebut Yuri Yang Nyuruh Minum Siapa Blogg?
Masalahnya, Tidak Semua Orang Menunjukkan Gejala, Sekiranya Dia Pikir Normal tapi Tau Tau Ada Dalam Dirinya Terus Keluyuran Kesana Kemari tanpa Sadar sudah Menyebarluaskan. Piye?