jhonlenon60 Etdah ini Orang, Gwe Gak Bahas soal Komentar Ente, Ane Bertanya Soal Statement PulauKapok, Kalau Dibalikin ke Dia Jawaban yang Dia Ngomong Ini Indonesia Bukan Arab mengenai Hal Hal yang Mereka Lakuin itu Salah di Indo, Mereka Mau Nerima apa Kagakkkkk Bagh Bagh Bagh
jhonlenon60 : Ane Mau Mempertebal soal Jawaban pulaukapok soal "Sini indo kok sist, bukan Arab. Sudah beda pemerintahan." Maksud Ane, Kalau yang Kelompok Mereka Lakukan Salah dan Dilarang di Indo tapi Dibenarkan Bahkan Dibolehkan diluar, Apakah Jawaban Statement itu Berlaku? Biasanya Kan
@jhonlenon60 Sini indo kok sist, bukan Arab. Sudah beda pemerintahan. Jd menurut sist, boleh di indo bakar bendera persis Ar-Rayah dan Al-Liwa,? Kalau Pernyataan ini di Balikan dengan apa yang Dilakukan kalau itu Salah dan diluar Ketentuan, Apakah Jawabannya Bisa diterima? Ini Indonesia, Bukan Ar
EdunMed : Boleh dengan ada Syarat, Sudah Melewat 10 Hari dari Awal Positif + 3 Hari dengan Kondisi Tanpa Gejala. Hitungannya 14 Hari Setelah Positif dan Masih Positif Aman untuk Sekeliling (Tidak Menularkan), Tapi Tidak aman untuk Diri Sendiri (Pasien), Terlebih Kalau Nilai CT dibawah 22 Adek Ane B
Kurangnya Data Screening, Apa Jaminan dengan Suhu dan Tensi orang yang Datang itu Tidak sedang dalam Kondisi Positif? Sampe Mulut Berbusa Kagak di Perhatikan, Iya kalau pada Sadar Diri buat Cek Antigen sehari sebelum Vaksin. Lah Kalau Mereka Cuek yang Penting Bisa Vaksin terus Koid karena sebenar...
F_U : Tindakan Apa? Keputusan Apa? Jangankan untuk Pandemi, Soal Antrian dan Kesabaran aja kalau pada di atur masih suka Pada Protes dan Gak Terima. Gimana kalau diambil Tindakan dan Keputusan yang Benar Benar Mematikan Mobilitas demi Memutus Mata Rantai Virus. Maju Mundur Salah Posisinya, Banyak P
Yang Bikin Drop dan Gak Tenang Siapa? Pastilah Kondisi yang Tidak Menentu, Jangan samakan Decolgen atau Oskadon yang Keluar Warung Depan itu Obat Banyak. Covid butuh Treatments yang Sesuai, Kalau Bahannya Saja Susah di Dapat dan Enggak Tau Harus Cari Kemana, Gimana Orang Bisa Tenang?
Semoga yang Menganggap Covid itu Biasa Biasa saja, Semua Keluarganya Sehat dan Baik Baik Saja, Tidak Mengalami Duka dan Kehilangan Orang Orang yang Mereka Sayangin Dalam Waktu Bersamaan, Terlebih Harus Melihat 5 Keluarganya Pergi Meninggalkan Dirinya Secara Bergantian.
SalsaPermata : Kan Dia Komen Suruh Gantian Jualan dan Baru Boleh Makan dengan Syarat Hasil Uang Jualan, Ane Jabarin Kondisi Antara Kena Covid sama Pembatasan Aktifitas. Kena Covid Gak Dapat Penanganan Hasilnya Perburukan, Gak Bisa Jualan dengan Santai Gak Dapat Uang Masih Bisa Makan dapat Bantuan...
Boleh Jawab? Jualan Gak Punya Uang Tidak Bisa Makan, Paling Ujungnya ada Simpati dari Orang Orang dan Nerima Bantuan atau Nekat untuk Makan apa yang ada disekitarnya. Kalau Terpapar dan Positif? Orang Menjauh, Lu Sekarat Butuh Pertolongan dengan Kesana Kesini Belum Tentu Langsung Bisa Dapet Penan...
Semoga Lekas Pulih dan Segera Selesai Isolasinya, Alhamdulillah yaa di Kasih Lancar dan Bisa Dapet Ruang Perawatan
bek0n : Bisa tapi hanya Single On, Walaupun di Install di 3-4 PC/Laptop yang Berbeda dengan Nomer yang sama, Hanya 1 yang Boleh Aktif. Kalau di Buka Bebarengan Pasti akan disuruh Sign out
LelakiItu : Itulah Lemahnya, Sistem. Saya Mengalami untuk Wilayah BojongGede Bogor. RT Hanya Bisa A I U E O tanpa Aksi dan Pihak Puskes hanya Periksa seperti Pasien Biasa Tanpa ada Penelusuran Kontak. Walaupun Kita PCR Sendiri dan Sudah Membawa Hasil, Kita Masih Harus Bergerak Sendiri. Kurangnya ...
Justru buat Saya Pribadi Angka Pelaporan itu yang Tidak Sesuai di Lapangan, Faktanya Bisa Lebih dari Angka UPDate Harian karena Lihat Sendiri Kondisi di Jalanan dan Mata ini Kadang Sangat Lelah dan Miris Lihat Mobil Ambulance dan Mobil Jenazah Wara Wiri sebagai Garda Covid tapi Sekitar Masih Santai
Karena Kurangnya Syarat Screening sebelum Vaksin untuk Menunjukkan Kalau Dirinya Positif/Negatif, Screening cuman Tensi sama Suhu Doang... Padahal OTG Belum Tentu Kebaca dengan Suhu...
Kalau dari Inkubasi 3 Minggu semenjak Terakhir Keluar Kayaknya Enggak, Tapi Kalau Karena Lengah saat Terima dan Kontak Kurir Layanan Online ada Kemungkinan Bisa. Soalnya ini Selewat 3-5 Detik aja Langsung Pindah dari A ke B
Dari Sekian Banyak Komen, Saya Rasa Gak ada yang Berpikir Kalau Mau VAKSIN BERBAYAR bisa dengan cara Beli Tiket Pesawat/Kereta. Beli aja Tiket Murah, Nanti Pasti Bakal di VAKSIN dan setelah Vaksin Enggak Usah Pergi. Balik Pulang ke Rumah! Apa Bedanya Coba Vaksin Berbayar dengan Keluar Duit Beli Ti
Yang Bikin Mahal Biaya Ruang Isolasi, Obat Obatan Injeksi dan Penunjang Medis Lainnya. Nyokap sampe Sekarang aja Harus Make 2 Tabung Oksigen Gede buat Jaga Saturasinya di 80
erwinar : Untuk Varian ini Kebanyakan yang Lewat Isoman karena Telat Penanganan ke Rumah Sakit dan Jujur Gwe Akui RSUD maupun Swasta Sebenarnya suda Sangat Over Kapasitas. Ane Ngalamin Nyokap yang Keliling Sana Sini tapi Tidak Bisa di Terima kecuali Benar Benar di RSUD dengan Penanganan Seadannya...
Sama dengan Keluarga Ane, SOP dan Alurnya Begitu. Hasil Positif Lapor RT dan Nanti RT akan Koordinasi dengan Satgas dan Puskesmas. Jangan Malu untuk Jujur, Ini Bukan AIB dan Gak ada Satupun di Dunia ini yang Mau Ngalamin Kaya Gini.