makola Hujan seakan tengah meritualkan luapan rasa Di sini masih saja aku harus bergelut dengan dramalitis yang sama terjebak di antara suratan tangan Entah takdir Tuhan yang mana yang harus di pilih Dua duanya mencipta perih
Salam kk mohon dibuka gemboknya dong threed poetry ku yang berjudul Puisi Ibu Lentera Keabadian ini linknya👇 https://www.kaskus.co.id/show_post/5d12f48d5cf6c46d41606401 Terima kasih atas perhatiannya🙏
Deras itu Aku https://s.kaskus.id/images/2020/11/29/10528792_202011290320100520.jpg Ilustrasi: Pintarest Hujan. Bolehkan aku bertanya, kenapa rintikmu selalu datang tepat waktu saat aku tengah resah, dirundung duka dan kerinduan. Hujan aku tak tahu terbuat dari apa hati ini. Terbuat dari apa otak...
Aku Jawabmu Ilustrasi: Pintarest Tak pernah kulihat cawan seperti punyaku Berwadah setengah miring berisi air dengan lukisan alam sebagai penghiasnya Di sini aku terdiam mengamati Menerka-terka maksud isinya Kemudian aku berujar Engkau yang terlahir dari rahim puisi Kepadamu aku bertanya Bilala...
https://s.kaskus.id/images/2020/11/28/10528792_202011281001550355.jpg Ilustrasi: pintarest Pahitnya kopi hari ini tak sepahit adamu. engkau tahu dukaku, bahagiaku, adalah dirimu. Namun, masih saja tak jua terpahami sebabnya. Engkau memang pandai bermain kata. Membaitkan kalimat, tertata rapi. Namun
https://s.kaskus.id/images/2020/11/26/10528792_202011261107130101.jpg Ilutrasi: pintarest Telah aku baca dari Alif sampai Ya' Dari bersitatap jua bersiteru Dari abu-abu hingga biru Telah aku baca terka prahara ego menggema Dari sana kujabarkan semua kamus pun rumus Mulai dari verbal sampai beraga...
Ketika mimpi tinggal mimpi Harap sekadar lilin dalam gelap Saat itu kuketuk pintu tabah berbalut jubah rela
Kau benar ada masa di mana kita ada untuk datang dan pergi Dan telah kupahami meski waktu jua yang merangkul dalam elegi
https://s.kaskus.id/images/2020/11/25/10528792_202011250105410937.jpg Entah sudah berapa ratus purnama terlewati, tetapi kita masih di jalan ini. Melewati detik menit jam yang silih berganti tanpa tahu ke mana waktu akan membawa diri. Teringat sepatah kata, sebuah desakan sekecup ciuman telah terla
Detik yang Berlalu https://s.kaskus.id/images/2020/11/25/10528792_202011251229370100.jpg Ilustrasi: pintarest Di setapak jejak tertinggal jarak hati telah berombak, bergemuruh sesak. Tak ubahnya gemerlap gumintang yang kian pudar terselimuti awan kelam, kepada rindu yang terindu tak lagi sama. M
Ilustrasi: Pintarest Kepada lembaran yang terbaca hari ini. Adalah engkau yang kau senandungkan dalam lagu tadi malam. Lewat hembusan angin kutitipkan pesan, sayang ada kangen ganjen menuntut. Ia sungguh seperti belati menyayat nyayat hatiku dengan pedih ini. Aku tak tahu harus bagaimana membaca...
Sahabat genggam tanganku erat Meski jarak membawa sekat Jangan lepaskan ku dalam dakap Tetaplah bersamaku hingga dunia lanyap
Kasta dan Cinta Pintarest Ingin rasanya menghilang Memeluk kejora yang tak lagi bersinar Akan aku terangi dengan keteduhan Agar sinarnya kembali terang Sayangnya, jarak teramat membentang Hingga tak mampu menggapai meski sebentar Aku hanya bisa memandang Memeluk sepi dalam diam Berharap dengan p...