Kalau ini koleksi Mandau yang saya dapat saat jalan ke Kalimantan.\nYang paling kanan saya dapat dari suku dayak Punan di pedalaman Kalimantan Barat.Yang kiri dan tengah Mandau dari kalimantan Timur.\n
Ini saya koleksi cukup ini. Sebut saja namanya pahat batu. Saya dapat di Wamena Papua. Bagian ujung terbuat dari batu hitam yang diasah sedemikian rupa hingga "tajam". \n\nPada suku suku di Wamena seperti suku dani atau Yali, jika ada anggota keluarga yang dicintai seperti suami...
\n\n\nKalau mau susah dikit ente jalan jalan aja ke Cibatu Sukabumi. Disana itu pusatnya perajin golok. Ente tinggal milik karena disana toko senjata berderet deret. Mau minta golok apa juga ada. Tapi umumnya golok jawa barat. \n\nNaha kalau yang seperti punya ane, mungkin ent...
\n\nSabuk inten itu salah satu dapur keris luk 11, Kadang ada yang luk 13, namun ada yang mengatakan itu adalah dapur Sengkelat.\nNogo sosro juga nama dapur keris biasanya luk 13, terus ada ukirannya naga, biasanya berlapis emas. \n\nSeneng SH Mintardjo rupanya sampeyan.
\n\nSaya juga punya banyak sabuk mas. Sabuk kulit saya beli di Jogya. Bagus ada ukirannya. Terus sabuknya pak haji yang warnanya ijo juga punya. Kemarin lihat orang yang pake sabuk haji warna merah maroon keren juga loh. Mau cari ah. Sabuk yang timangnya gede kayak sabuk koboi juga punya....
\n\nSeneng juga kenal ama ente. Eh ngomong ngomong yang ente cari golok model apa? golok betawi, Sumedang, sulangkar atau apa? Macem macem loh golok itu
Pamer lagi. \n\nSenjata ini disebut kudi. Saya beli saat blusukan ke pasar atas Bukit tinggi (waktu itu pasar atas belum kebakar).\n\n\n\nNah kalau ini saya dapat saat tugas ke Aceh. Saat ngupi ngupi kenalan sama orang tua setempat. Setelah ngobrol ngalor ngidul, dia kemud...
\n\nSepengatahuan saya keris jarang dipakai sebagai alat perang, tapi lebih menunjukkan status. Kalau bahasa Jawanya "piandel". Sampai sekarang saya belum dapat padanannya dalam bahasa Indonesia, apalagi bahasa Swahili.
\n\n\ntuh keris peninggalan kake gw dulu\ngw bersyukur masih punya senjata tradisional.\n\nApik tenann!!!!\n\nKalau dilihat, keris ini berdapur singo barong atau biasa juga disebut naga singa. Yang khas adalah bagian gandik yang diukir singa. Luk nya ada berapa mas...
Golok ini saya dapatkan ketika tugas ke NTT. Bentuknya bilahnya yang lebar di depan sangat efektif untuk menebas. Saya pernah nyoba bertamashegiri dengan golok ini, hasilnya... clean cut!!\n\nKayak goloknya kapitan patimura yah!\n\n
Nah kalau ini golok yang saya dapat waktu jalan ke Nias. \nYang khas dari golok ini adalah ujungnya yang meruncing, sehingga cukup efektif untuk menusuk. Biasanya golok lebih difungsikan untuk membacok. \nSelain itu pegangannya pun juga dihiasi dengan ukiran yang cukup indah. \n\n...
Ok bung, untuk memancing rekan rekan agar nggak malu memamerkan koleksinya , ini saya awali dulu dengan koleksi kesayangan\n\n\n\n\n\nPedang ini saya dapatkan dengan cukup menguras tabungan, diselingi dengan muka masam istri. \n\nPedang ini bergaya persia dengan bi...
\n\nBro tenshin,\n\nSetelah melalui perjalanan panjang, akhirnya nyampe juga. Selamat deh. Eh tapi iitu sabuk nggak perlu dipakai kalau ke kantor. :D:Peace:
\n\n\nPokoknya kalau urusan kipas mengipas, kompor mengompor, racun meracun, Si Tenshin Shoden itulah jagonya.
\n\nSopar sogut kok mas. sudah bisa dinikmati. pemilihan lagu juga sudah pas. Lebih bagus lagi kalau diperbanyak adegannya. Jadinya yang nonton lebih banyak dapat informasi apa saja latihan yang dilakukan di KMI. Khan clip ini tujuannya memperkenalkan KMI itu apa. jadi semakin banyak info...