PART V Minggu kedua Agustus, hari kedua tanpa Mas Adi di kantor. Hari pertama aku mendengar suaramu. “Pagi pak, dengan pak Didi? Saya Riri dari XXX (menyebut kantorku)” “Oooh, dari XXX. Ya gimana Mba?” “Ini Pak, ada info kalo customer kami gak bisa ambil unit di XY........” “Bukan g...
PART IV Hari-hari di Banjarmasin disibukkan oleh setumpuk pekerjaan. Mengecek data ini itu, membuat laporan. Meneliti permasalahan apa saja yang ada, mecari solusi, membuat laporan lagi. Seperti itulah kira-kira jobdesku. Aku mulai membaur dengan semua staff disini. Mulai kenal karakter tiap oran...
PART III Keesokan paginya, aku dijemput oleh Pak Salim ke kantor. "Pak Adi sudah duluan saya antar, Mba" jawabnya saat kutanya kenapa gak bareng sama Mas Adi. Sekitar 20 menit perjalanan aku sampai juga di kantor. Kantorku ini terletak di sebuah ruko di pinggir jalan utama yang cukup st...
PART II Mas Adi adalah kepala cabang untuk kantor cabang Banjarmasin. Terkenal paling jahil se-kantor. Umurnya menjelang kepala 4, tapi dia dianugerahi muka yang terlihat seperti laki-laki umur 28tahunan. Mungkin karena pembawaannya riang dan humoris, membuatnya jadi awet muda. Waktu sama-sama di J