masih mending lah cuma becandaan yang dipermasalahkan..itu jokowi lebih parah..apapun yang dilakukan jokwi pasti salah dan dipermasalahkan oleh lawannya (berarti itu gerombolan anda, wo)..bahkan logat saja dipermasalahkan..jadi sudahlah, jangan cengeng..
kebebasan dalam demokrasi itu ada batasnya, kalau liar tak terkendali dan semua orang melakukan hal yang sama (tanpa batas) apa tdk malah jadi kacau? batasannya antara lain : hukum, hak asasi orang lain, moralitas dan rasionalitas, etiket dan etika..nah mana kira2 yang telah anda langgar batasan2...
mahal atau murah itu relatif..kalau tidak mampu beli pasti bilang mahal..apalagi kalau sehari2 tidak pernah ke pasar tradisional..bisa bilang murah, bisa juga bilang mahal..belanja di pasar tradisional, kalau belum langganan, seringkali harga harus ditawar dulu..kalau tidak ditawar tapi langsung ...
tidak ada salahnya minta maaf, orang yang berjiwa besar berani minta maaf kalo salah..kecuali wanita yang sedang haid, pantang minta maaf, justru yang benar yang harus minta maaf..kalau lihat videonya, memang ucapan dan gesture-nya sangat merendahkan 'tampang boyolali'..satu lagi, setiap pidato dia
boyolali juga terkenal sebagai penghasil susu sapi yang berkualitas..prabowo mengkampanyekan gerakan emak2 dan anak2 minum susu..tapi dia merendahkan orang boyolali
yang bener wo?..orang ke hotel diusir karena tampang seperti org boyolali (mungkin yang anda maksud tampang ndeso)?..anda nyebar hoax lagi?..anda harus buktikan wo..
intinya..ganti presiden..kalo jokowi sudah diganti, acara2 demo gerombolan ini akan hilang dengan sendirinya..mau bendera dibakar, mau diinjak2, mau disobek2 tdk akan ada lagi demo2 tidak jelas seperti ini..
harusnya yang bagi buku dikasih tahu..dengerin pidato dulu baru buku dibagi..prabowo juga jangan geram..mustinya gemes, liat emak-emak..
meminta kekuasaan dengan cara memaksa dan mengancam adalah awal yang tidak baik..itu cara2 yang biasa dilakukan teroris agar permintaannya dipenuhi..sebaiknya gerindra tidak bagi2 kekuasaan..diambil saja sendiri, semuanya..
iya ane tau bree... kesimpulannya lebih banyak yg pesakitannya yg "nyedot" duit setoran bpjs dibanding duit iuran yg masuk :D benar sekali mas..hal tsb. tidak bisa dihindari..selain namanya juga jaminan sosial dan karakter masyarakat kita yang kita semua sudah tahu..dan sudah bisa dipredi
bpjs kesehatan itu tidak gratis lho..ada iurannya..bagi peserta penerima upah maka iuran bpjs yang dibayarkan oleh perusahaan sebesar 4%, dan 1% dibayarkan oleh peserta itu sendiri (dipotong gaji), jadi iurannya 5% gaji per bulan, kalau dihitung iuran setahun kan sudah sekitar 60% gaji sebulan, ...
kesejahteraan tenaga medis gak ada yg audit.... gue operasi pasien bpjs cuma dibayar 50 ribu, perawat gue dibayar 5 ribu.... najis bener:D kebetulan anak2 dan menantu saya dokter..keluhannya sama dengan anda mas..lalu saya ingatkan kembali sumpah dokter yang pertama, yang dulu pernah mereka ucapk
Bayar aja macet apalagi gratis pak.. tepat sekali..kalau gratis bukan macet lagi..tapi tdk bergerak..wong sdh tahu macet saja orang tetep masuk meskipun bayar