kesimpulannya : ok oce gagal total..cukup satu saja bukti, bisa disimpulkan seluruhnya sama..SOP-nya biasanya begitu kan..cukup satu orang saja yang diwawancara, lalu digeneralisir bahwa itu berlaku se indonesia kalau mengelola ok oce yang level kecamatan saja gagal, bagaimana mau mengelola seluruh
besar mana bola volly atau bola bekel..besar mana lapangan badminton atau lapangan bola..jarang yang bilang luas mana..umumnya kalau dibilang besar ya besaaar atau luaaass..rumah wowo besar, bukan berarti jumlah orang dalam rumah tersebut buanyaaakk..
debat kan memang begitu..namanya saja debat, bukan diskusi apalagi temu kangen..asal jangan menyinggung fisik dan sara saja..
skormya, tergantung ditanyakan ke pihak mana..pasti masing2 menyatakan paslonnya yang menang..debatnya saja menurut saya tidak menarik sama sekali..bikin ngantuk..apa artinya skor kecuali buat menyenangkan diri sendiri..hasilnya yang real tunggu tanggal 17 april nanti..
kalau yang dimaksud wowo honor dokter yang sedang menjalani internsip memang benar, atau saat melayani pasien bpjs..tapi secara total penghasilannya besar kok..kebetulan salah satu anak dan menantu saya dokter..tapi tidak seperti yang dikatakan wowo tuh..hoax lagi?
bukannya warga jakarta sudah sejahtera dan bahagia..apakah wowo tidak mengakui prestasi gabener dki?..piye to iki?
kampungan sekali...bagaimanapun juga tamu yang diundang, lalu menyempatkan waktu untuk datang, harus dihargai...
kalau saya lebih setuju pertanyaan dari panelis dibocorkan terlebih dahulu..agar tercapai kesetaraan dengan jawaban yang berkualitas..akan tidak adil kalau yang satu merupakan petahana yg menguasai data valid karena punya akses dan memang melaksanakan, sedangkan satunya lagi tidak punya akses data,
mulai bikin hoax yang lain lagi?..tidak disangka kalau kualitasnya cuma sebatas ini saja, padahal dulu pernah jadi staf khusus presiden...