Mungkin ada yang udah pengalaman, nulis cerita di sini kalau selanjutnya mau dibukukan nggak apa-apa, 'kan? Jadi mau post cerbung lagi, tapi rencananya itu Insya Allah mau dibukukan jadi paling nggak akan dipost semua Bab. Gitu deh. 🤭
Setuju, Gan :shakehand2 Rangkaian katanya indah dan rapi. Ditunggu cerita selanjutnya ya, Sist :D Adaw 🤣 makasih kak
Dulu waktu awal2, pas masih sekolah kalau nulis cerita di buku tulis 🤣 yg baca temen2 sekelas, sekarang buku2nya masih ada tapi kalau dibaca isinya memalukan ,🤣
Ranum seolah mendengar begitu banyak suara berada di sekitarnya. Seperti ada yang bergumam, lainnya terdengar seperti beberapa orang sedang bertengkar, tetapi dengan artikulasi dan bahasa yang tak bisa ia pahami. Bola matanya bergerak-gerak, tetapi ia tetap berada di dalam gelap. Hingga lalu bebera
Lekat mata Wandi tak berkedip, memandangi wajah ayu seorang gadis yang baru saja berjalan melewati rumah yang ia kontrak, selama ditugaskan bekerja di tengah udara sejuk kota Kuningan. Kulit kuning langsatnya seperti berkilau diterpa sinar sang raja siang, cantik paras dengan santun senyum sebaga...
Berselang detik mata Ranum berkedip dan sekejap itu juga Rindang menghilang. Suasana begitu sunyi hingga gadis itu bisa mendengar deru napasnya sendiri. Ranum terdiam cukup lama sembari menelaah apa yang dikatakan Rindang, sang adik tiri. Buah pernikahan rahasia ayahnya dengan seorang wanita yang...
Beranjak malam. Di luar, gaduh hujan turun begitu derasnya. Ranum masih terduduk lemas tanpa tahu apa yang harus ia lakukan. Sepanjang hari ia menyaksikan Wandi bermain dengan Rindang. Mereka tampak bahagia. Sang ayah terlihat begitu menyayangi anak itu, saudara seayah yang tak pernah Ranum tahu....
Gemetar Ranum memeluk lutut, sembunyi membungkukkan diri di balik dipan. Gadis itu baru menyadari bahkan tilam yang membalut pembaringan telah berbeda dari yang semula ia pasang. Dirinya seperti tengah berada di tempat yang sama, tetapi pada dimensi dan masa yang berbeda. "Rindang." Ter...