aaray86 media online sekarang sudah mirip infotainment. Kiblatnya adalah polemik dan kontroversi. Bahkan tak ada polemik pun dibuat2 supaya keliatan ada. Liat aja judul2nya. Kalau lu bisa bahasa inggris cobalah sekali2 buka berita online asing. Jauh sekali bedanya. Pun juga berita tv. Mana ada be...
ente sudah dikibulin media berita yang mana yg bikin berita fresh graduate non experience termasuk pengamat2 macam feri amsari sudah dikibuli media beritan. MA membatalkan kenaikan iuran untuk kelas III karena kenaikan terlalu tajam hingga 100% sementara kondisi masyarakat ekonomi bawah yg masih be
conaga GehuRisol 134 juta orang PBI itu hampir 1 dari 2 orang indonesia iurannya ditanggung negara. penghargaan org indo terhadap kesehatan memang rendah sekali. 35 ribu perbulan termurah sedunii dan itu ane yakin sekali 90% mereka2 ini mampu tapi tdk mau keluarin duit karena ga merasa ada manfaa...
Ga usah ikut bpjs saja sudah, susah amat. Cuma ya jangan koar2 kalau sakit biaya mahal. Sakit itu memang mahal. Dimana2 seluruh dunia biaya berobat itu memang mahal. Org indo aja yg beda maunya biaya berobat murah
pengamat dipercaya. yang namanya pengamat kerjanya cuma duduk dan nonton saja sama tuh kayak penonton sepakbola injak rumput pun tdk pernah tapi merasa paling tau dan benar. cuma di indon pengamat derajatnya tinggi dipuja2 media jadi bahan berita
GehuRisol gw sudah sering berobat BPJS pelayanannya bagus sekali, cepat, soal antrian mau mandiri asuransi swasta juga sama memang dokternya saja terbatas. BTW RS cicendo itu RS rujukan nasional penyakit mata. mau lu mandiri juga pasti akan sama. kelas dlm BPJS itu yg beda cuma ruang perawatannya
GehuRisol Mana ada itu. syarat wajibnya ya KTP GehuRisol trus kalau gue setuju auto BuzzerRp. logika macam apa itu. lu udah liat porsi pengeluaran BPJS belum. gugatan MA itu dilayangkan komunitas cuci darah. sekali cuci darah 1 juta sebulan 8-12 kali. habis 8-12 juta perbulan. ini cuma bayar maksim
gpp bpjs naik daripada bangkrut nnti ente ga bisa berobat gratis. kalau ga suka ga usah ikut apa susahnya sih
bobseptian92 ane denger2 sejak 1970an mulai sejak revolusi islam iran. Arab saudi merasa tersaingi+ musim booming minyak mereka lancarkan itu misi dakwah international didanai negara. Cuma pas orde baru kan aturan agama bener2 dipisah. PNS aja jilbab ga boleh, masjid ga boleh ada dikantor pemerin...
Sekarang itu Indo sedang sindrom Islam Salafi. Bisa diliat dari banyaknya dakwah salafi + kecenderungan pengamalan yg kaku dan tekstual. BTW bagi yg tdk tau, islam salafi itu adalah asliran versi orthodoknya Islam. mereka menjalankan kehidupan seperti pada zaman nabi dan islam generasi awal. hal2...
entecavir ernestodelasema ada misalnya pembangunan RS khusus corona Pulau galang, itu selesai tepat waktu, sekarang sudah ada rapid tes buatan lokal, APB lokal, dll. jadi gini indo itu ada 250 juta lebih manusianya. dan itu otaknya beda2 semua. kalau ditanya ke rakyat kebijakan seperti apa yg bener
entecavir ernestodelasema kan udah gw bilang itu resiko negara demokrasi terlalu liberal/ bebas kyk kita. kalau zaman orba ga bakalan begini. terlalu banyak suara2 yg hrus didengar, dan semuanya harus diakomodir. hal lainnya rakyat indo terlalu sibuk mikirin apa yg harus pemerintah lakukan bukannya
entecavir ernestodelasema yg bisa nyelamatin hidup rakyat indo ya rakyat indo sendiri. Caranya hanya dua yaitu physical distancing atau vaksin. Karena vaksin belum ada ya physical distancing. Bukan pemerintah penentunya tapi manusianya itu sendiri. Lockdown, PSBB, circuit breaker apapun itu namanya
belum tentu menlu berbohong, kan dia bilang berdasarkan info KBRI dan suratnya. ada hitam diatas putih. sadis sekali yg menuduh menlu berbohong
ga bisa bre soalnya ga ada yg mau jadi petani. Sarjana pertanian macam IPB sukanya kerja di Bank. kecuali pemerintah rekrut CPNS khusus posisi petani. yg mana itu tdk mungkin. jadi jgn berharap banyak percuma mending mikir perut masing2 aja
yang salah masyarakat padahal jelas ini kesalahan jokowi pas virus masuk masih tenang kasih diskon tiket kasih 72M ke influencer buat promosi bukan langsung tutup akses terbang dari cina waktu kasus pertama didepok belom ada namanya penolakan buat orang cina jadi mereka masih bebas masuk terus se
Tanya sama sekolah dan pemda karena yg rekrut honorer itu mereka. Pusat tak tanggung jawab karena sudah diterbitkan undang2 dilarang rekrut honorer. Tapi mereka maksa
Anak SMA rata2 mana tau bakatnya apa. Tanya saja kalau ga percaya. Ga ada itu. Teori. Kalau internet cuma kasih skill kelas tukang bisanya. Tapi tdk biasa membuat teknologi baru.
sinsin2806 nonton sajalah kita org awam ini banyak yg kita tdk tahu. Ibarat sepakbola, kita semua hanya penonton yg duduk dan menonton. Tak tau rumput lapangan. Nonton saja