Bayang-bayang Dita menghantui pikiran Ririn. Tawa gadis itu, dan semua yang ada pada dirinya kini menjadi candu.
Seragam putih biru tersusun rapi dalam lemari. Tas berwarna pink tergantung dibalik pintu. Sepatu baru, hadiah dari sang Papa masih tersimpan utuh di bawah kasur.
Ririn pastinya merasa sangat terpuruk. Kehilangan seorang putri adalah pukulan terbesar bagi orang tua.
Ia menjadi korban tabrak lari. Dirawat selama tiga hari di rumah sakit, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir, tepat pukul 02.21.
Dita, gadis SMP yang sempat dikabarkan menghilang beberapa waktu lalu itu ditemukan tergeletak bersimbah darah di tengah jalan.