gua sekarang punya sistem. misal kalau gua nikah entar ya, gua enggak buru2 akan punya anak, alias, gua kuatkan financialnya, sembari berjalannya waktu, mental juga akan tertata. kasih waktu aja 1-3thn bagi gua dan maybe calon bini gua untuk menata finansial tersebut, baru kalau sudah dirasa siap...
gua memang suka anak2 apalagi bayi ya, but kalau urusan making a children, nanti aja kalau financialnya dah mencukupi
Ya. makanya gua yang sekarang gini : mau dibilang nanti childfree or not, gua akan punya anak di kala sudah siap. maksudnya, kelak kalau gua nanti nikah, anak bukan objek utama alias ntar2 dulu aja kalau financialnya siap.
Ini kan masih wacana ya dan logika aj, misal nih diterapkan, namun perbawockan belum legal disini, apakah termasuk dalam pajak apa nih?
gua hanya ingin kembali di moment dimana gua bangun pagi jam 6 di hari minggu hanya untuk menunggu Gundam Wing, setengah 7 Ultraman Tiga, jam 8 liat Doraemon dan Stgh 9 liat Shinchan, bukannya mikir kudu2 ngeuws n kauin...
gua yang udah 34thn old ini aja udah berpikir mungkin sejak 5-10thn pernah ngobrol masalah "dewasa" ini ama sohib dan kita cuma sepakat ama 1 hal : kalau waktu dapat berputar kembali, kita pengen balik di jaman dimana kita kangen segalanya yg berhubungan ama masa2 kecil n remaja kita. &...
hadapi kenyataan bahwa mau dia ngemodalin si Lisa or not, hanya dia, Lisa dan Yang Punya Kehidupan yg tau harus ngapain. dan apapun hasilnya kelak, walau gua akui udah terlambat, semoga ada penyelesaian yang berujung ke win-win solution bagi kedua belah pihak.
kakekane.cell jujur ae y om, gua memang kaskuser sejak 2010 tapi gua maybe anggap aja enggak ngeh ama pandaireng sampe beberapa bulan lalu ketika gua tanya ama atasan saat kerja dulu, bahwa pandaireng itu semacam yg bisa dibilang semacam anggota atau maybe? pelopor rekber...but gua bisa aja salah.