fase paling enak buat korona ini adalah menghindar, dan yang paling tidak enak adalah memisahkan yang sakit supaya nggak nularin yang belum sakit saat ini. terapan itu pasti beda2 setiap negara, tergantung kultur sosial masing2. intinya disiplin aja.
wahai anggota DPR yang pinter, analogikan lah bernegara itu kaya bawa kendaraan. klo pun pemerintah kasih berbagai macam stimulus itu karena hambatan yang dalam dan perlu digas lebih kuat supaya keluar dari hambatan itu. tapi diperlukan kebijakan ngerem yang bijak biar gas yang dalam tetap bisa dik
PDIP nggak berkutik? nggak juga. yang terlihat di media lbp unggul karena network dagang yang luas, tapi pemegang kebijakan regulasi negara PDIP masih pegang. ada gesekan B to G ya masih wajar, lobby2 juga balik aman lagi.
kalau dibilang capable, hampir setiap orang bakal akui lah squad dewas ini. Tapi untuk motif politik kenapa ditempatkan disana, silahkan kalian semua berimajinasi:lehuga
udah ketebak dari awal orang nyentrik dan tebel muka kaya gini pasti dibackup drugs buat nangkal tekanan psikisnya:lehuga
emang sih sarinah ini klo dilihat mulai di dominasi barang2 umkm. semoga ditata lebih rapi dan nggak keliatan sumpek. banyak kenangan cari nafkah di sarinah ini, khususnya mcd sama mie GM.
ya bersukur pindahnya di indo2 juga. kedepan pempus bisa buat titik tengah untuk upah ini. Investor juga pasti ogah bayar gede gara2 kehidupan hedon tapi skillnya minim.
Kl nyekolahin anak sampe SMA bagus di Jogja Tp kalo kuliah... Wadoh pergaulannya parah... kalah Jakarta bos.... Malah anak sekolah di jogja capernya lebih2 daripada ibukota. Tuh liat aja kasus klitih.
itu desi udah bisa pastiin klo surat tuh bocah bukan tugas dari sekolah dan disuruh orang tuanya buat nyerang istana:bingungs klo nggak sih keterlaluan. demi ngejaga boss besar, anak kecil pun bisa2nya diserang. yang bilang nggak mungkin itu tugas anak itu karena belum levelnya itu juga salah. itu
yg menarik malah ex ajudan sby dijadiin bos intel polisi wkkwkwkw Klo nggak ada ganjalan simbok, SBY masih bisa dekat dengan istana. Banyak orang2 SBY yang kepake di era jokowi. Menkeu, kepala staff presiden, kepala bnpb dll. Ada nilai positif dari SBY soal delegasi kepercayaan. Dia sadar kultur
ini nih yang buat ngakak kelakuan netizen. tandingnya 90 menit, ributnya berabad2:ngakak dukung team brutal bener, dapat apa lu dari tuh tim. didenger juga nggak sama manajemennya:ngakak
mending satuin dulu suara mana yang dituju. pengetatan psbb atau bahkan aktifin karantina wilayah. emang mahal tapi waktu dan cost yang kemakan bisa diprediksi. relaksasi psbb tapi nggak ada prediksi waktu ditambah cost yang bisa berkali2 lipat klo sampai psbb waktunya diperpanjang yang nggak jelas
nakes menjerit kekurangan masker, lu diem2 aja atau malah pesta pora. sekarang barang numpuk nggak laku, lu sok2an menjerit:tai
klo mau nuntut buat sel sampai WHO sono. klo mau pembuktian COVID ga ada apa2nya yang tinggal nginap bareng positif corona yang lagi demam, semalam aja. klo sampai positif janji nggak minta bantuan medis ya:lehuga
definisi gentle di era digital, adu bacot di medsos. satu faktor yang ngebuat covid 19 ini seram banget itu media, ditambah 2 influencer ini ane rasa ngebuat suasana makin runyam. itu bli apa nggak paham konsep berpikir sebab akibat, anggap konspirasi itu benar yaudah sih itu ranah kaum elite bukan