klo di jatuhi hukum mati pasti orang ini akan lebih banyak cerita nya ,, hehehe kan ndak sendirian ,,, kita lihat ya besuk proses peradilanya ,,,,,
sebenernya yang printahkan memandikan siapa ya klo mereka sih petugas saja siapa yang suruh kasihan jika tidak ada kesengajaan kemudian di arahkan ke ranah pidana ,,,
ya gitu lah ranah politik , dan ego masing masing klo hasilnya kaya gini masih mau main salah sana sini apalagi terkait dengan kebijakan , karena merasa ada benarnya di masing masing
kok pada takut pada simbol dll inna amalu bin niat , besuk klo orang rusia atau ex unisoviet pakai baju lagi bantu banjr atau bencana alam di indonesia di bact nya pake palu arit berani ndak ,,, hayoo,,,
sudah makan saja , klo perang yang penting bisa bertahan hidup , apalagi yang asalnya makan haram bisa jadi halal jika dalam keadaan tertentu darurat dan kadar tertentu dst ,,, CMIW Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
yang perlu fuel kan ndak cuma mobil saja , kecuali udah pakai tenaga nuklir semua untuk bangkitin electrik wong di indonesia pembangkitnya banyak juga yang tenaga disel ( solar ) yang dari pltd akan diversivikasi convert ke gas
ya itu macam perang , di medsos bisa luncurkan misil langsung di tinggal pergi macam pengecut , ketika berdiskusi dan debat langsung langsung kicep , penting banget namanya kedewasaan dan refrensi banyak yang cuap cuap cebalang ceblung karena tergiring oponi buzzer 2 dan marketing 2 produk ya
kasihan sekali dia menjadi generasi terakhir karena tidak ada penerus dan keturunan , sia sia sekali mereka hidup untuk dirinya sendiri ,,,
salut ini bumdes ,,, jadikan desa memiliki pengetahuan bisnis dan memiliki side effect yang baik buat buak masyarakat sekita ,,,
jangan ngutang .. karena gaya jangan ngutang .. karena pengen dan unfaedah jangan ngutang .. bukan kebutuhan mendesak tidak kebanyakan gaya .. punya dana darurat punya dana investasi deposito, reksadana , emas , saham dll punya dana daily life / konsumsi secara sederhana ,,
ya ada sih karena sekolah ndak mampu kasih kemampuan ke mereka dan kadang mereka menyukai sesatu hingga samapai akar 2 nya dan menjadi ahli di bidangnya cuma probabilitas nya akan lebih kecil peluang sukses jika tidak sekolah , yang sekolah aja banyak yang asal2 an asal masuk asal lulus asal dap