berawal dari keputusan Turki untuk melakukan eksplorasi survei seismik yang digagas Stasiun Antalya Navtex di selatan dan timur Pulau Kastellorizo Yunani.
Hokayem berpendapat, atas dasar itulah kini Turki berusaha mewujudkan rencana besar mereka di masa depan
Sementara Turki menilai ada yang salah dalam menterjemahkan hukum internasional dan Turki yakin Yunani telah melanggar hak-hak negara bulan sabit merah yang tertuang dalam Perjanjian Paris 1947 tersebut.
Bahkan melalui Perjanjian Paris 1947, Yunani memperluas wilayah maritimnya hingga ke dekat pantai Asia Kecil.
Untuk diketahui, Yunani dengan dukungan hukum internasional selama ini secara resmi dinyatakan sebagai pemilik ratusan pulau di wilayah Aegean di Mediterania timur.
"Petualangan Erdogan di Mediterania Timur mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari apa yang tampaknya dilihat semua orang, dan ini menyangkut pulau-pulau Yunani," kata Hokayem.
Dari kacamata Hokayem, seperti Erdogan ingin menguasai pulau-pulau kecil yang saat ini berada di bawah kedaulatan teritorial Yunani.
Menurutnya, ada tujuan lain yang sedang diincar Turki, khusus Presiden Recep Tayyip Erdogan selain tentang sumber minyak dan gas di laut itu.
"Ketegangan akan terus meningkat antara Turki dan Yunani. Ini adalah kelanjutan dari kontroversi yang sedang berlangsung, tuduhan kekejaman sejarah dan argumen, tetapi bukan tentang hak atas energi," kata dia.
Baginya, dari kajiannya, konflik yang terjadi di Laut Mediterania timur bukan semata karena hak atas wilayah maritim serta kandungan energi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.
Apalagi bagi mereka yang cepat menarik kesimpulan tanpa menelusuri berbagai faktor di balik konflik itu.
Menurut Hamedani dilansir VIVA Militer dari BM Military, Minggu 20 September 2020, tak mudah mengetahui penyebab dari konflik ini.
Salah satu pengamat keamanan dunia yang tertarik atas konflik yang melibatkan Turki dan Yunani itu ialah, Leila Hamedani.
Ternyata ketegangan yang terjadi di Laut Mediterania timur sangat menarik minat para pengamat keamanan dunia, untuk mengungkap penyebab sebenarnya.
Ketegangan setiap hari terus meningkat, perang besar di Mediterania Timur kemungkinan besar akan terjadi dalam waktu dekat ini