Maka bila mau jujur pada diri sendiri,menghargai diri itu semudah bercermin.Lihatlah kekurangan dalam diri dan belajar memperbaiki diri kita.
Tak perlu takut mengakui kesalahan pada diri sendiri,Lihatlah kekurangan dalam diri dan toh Sang Khalik dan diri kita saja yang tahu.
Suara Bedug mulai bertalu pertanda hidup perhitungan waktu saatnya maju tanpa rasa ragu berharap untuk jadi nomer satu.
Apapun yang terjadi, jangan sampai melepaskan pegangan dua tambang utama kehidupan, Harapan dan Keyakinan.
Selama kita memiliki kesadaran yang tinggi untuk terus memperbaiki diri sendiri,maka selama itulah kita bisa menghargai diri kita.
Hidup anda tidak akan pernah merasakan ketenangan dan kedamaian, jika anda memelihara dan menyuburkan sikap iri hati.
Ada dua perkara yang tidak lepas dari dusta, yaitu terlalu banyak berjanji dan terlalu keras mencari sebuah alasan.
Cinta yang baik juga harus bisa membuatmu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bila cintamu membuat hidupmu lebih buruk, maka jangan takut untuk melepaskannya pergi.
Mengucapkan kata kata lebih mudah dibanding bertindak. Karenanya, orang yang bijak adalah orang yang mampu mebuktikkan ungkapannya.
Menyabut paku yang tertancap pada kayu tidaklah cukup, karena tancapan paku tersebut masih menyisakan lubang. Mengampuni saja tak cukup jika tidak memperbaiki hati.
Lakukanlah yang terbaik dalam sebuah kesempatan. Karena mungkin itu kesempatan terakhirmu, yang tak akan bisa kamu dapatkan lagi selamanya.
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang, melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Pada waktu anda memberi ruang di hati anda untuk kebencian, maka anda sebenarnya sedang memberi pupuk bagi penderitaan batin.
Dewasa adalah ketika kita mampu bersikap lebih bijak dan tidak emosional dalam menghadapi suatu masalah.
Seburuk-buruknya keadaanku,sejatuh-jatuhnya aku, selelah-lelahnya hidupku, setidaknya aku masih punya Dia, tempatku bersandar & mengadu. Berharap jalanku selalu mendapat sinar-Nya.
Jangan iri atas keberhasilan orang lain, karena kamu tidak mengetahui apa yang telah ia korbankan untuk mencapai keberhasilannya itu.