karena di negara maju agama tidak penting, mereka berprestasi bukan karena agama mereka, tapi karena usaha kerjasama dan saling menghargai tanpa memandang agamanya apa, makin beriman seseorang logikanya makin tumpul, karena agama tidak boleh di ukur pakai logika melainkan dengan iman, contoh kasus
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. ...
ana juga setuju sama ustad firanda, dakwahnya benar benar mengajarkan sunnah yg sesungguhnya, beda dengan ustad klan sebelah isinya ahlul bid'ah :nyepi
astagfirullah, apakah ukhti tidak tertarik menjadi bidadari surga untuk memuaskan laskar allah :kagets:
astagfirullah ya akhi :kagets: ”Siapa yang mengganti agamanya, bunuhlah dia.” (HR. Bukhari 3017, Nasai 4059, dan yang lainnya)