masnukho ya main ke mall donk. Ada AC nya. Jalannya naik Transjakarta atau jalan kaki di sepanjang trotoar cantik pakai payung. Atau jalan malam hari siangnya ngadem di rumah siapa gitu :ngakak
Keliatan ya dari komen-komennya, kaum kafir senang kalau sesama muslim saling memerangi. Kalian masih lebih bela-belain mereka dengan alasan toleransi di saat mereka menindas. Ntahlah. :cd
Nah makan cuma sekali-sekali aja di tempat itu nggak usah kebanyakan komplen. Kalau nggak punya duit nggak usah jajan sekalian.
Masih wajar harga segitu. Nasi goreng rata2 20-30 ribuan sekarang. Apalagi pakai ayam. Itu kopi hitamnya 2 gelas. Emang mau ditagih berapa? 50 ribu? Makanya bawa termos sendiri dari rumah. Bawa pop mie sama kopi sendiri. Seduh sendiri. Barangkali lebih hemat.
Kalian sibuk terheran-heran dengan kepingan-kepingan peristiwa. Tapi denial dengan pokok permasalahannya.
Rakyat mana yg Lo lihat, gan? Orang boleh pegang HP tapi apa dia punya pulsa atau kuota. Belum tentu. Elo belum pernah dengar orang kesusahan buat isi kuota 20ribu aja. Belum pernah dengar pedagang ngeluh pemasukan makin menipis dari hari ke hari. Kalau nggak pernah ngomong sama masyarakat bawah ...
madjoeki Mungkin karena si korban tidak suka K Pop, tidak suka nongkrong di cafe, dan tidak kekinian hahahaha
realafa Kalau sudah sewa detektif sampai ke dukun buat cari tahu kesalahannya di mana nggak Nemu juga gimana, Gan? Udah tanya langsung ke yang benci tapi yang ditanya malah kabur gimana?
Jalanan udah lancar direkayasa buat apa? Biasa lewat 15 menit malah jadi 1,5 jam. Mana jalur pesepeda dibongkar tengah malam. Itu Anies menatanya pakai konsultasi ke sana ke mari, disahkan sama kehakiman/pengadilan. Si Heru ngebongkar izin dulu ga? Kalau nggak, kriminal itu namanya. Yg udah disa
Padahal nggak ada buktinya sampai sekarang. Digembar-gemborin sama para pembencinya, manusia-manusia serakah yg berkuasa zaman now. Dipercaya sama bocah-bocah piyik yg silau sama sosok merakyat ndeso lugu. Yg katanya udah ngantongin 1.100 triliun cuma ngemeng doank. Kasus korupsi era pemerintahan s