Satu alur kehidupan, dimana aku sungguh lemah adanya, aku ingin berlari sejauh mampuku dan kau terus mengurung aku dalam rumah mungilmu. Bahwa setiap tangan yg kau lampiaskan untuk Emosi mu. Mengikis keinginan aku tuk terus bersama. Aku salah, memang salah... Dan cara mu membenarkannya adalah luka
Cemburu Kala cemburu melanda Sadarkah kau, itu amat perih Menyakiti setiap celah perasaan Kau memilih dia yg tidak melebihi aku segalanya, bermesra ria dihadapan mata Seberapa lupa nya kau terhadapku. Acuhkan aku layak sampah Sayang.... Aku bukan patung, berbentuk tak berhati Terlihat hanya sebag...
Harus aku apakan, Sekian penyesalan memojokanku, menjerumuskan aku ke dalam lumpur hidup. Nafasku nyaris habis sudah Tenang, Berdiri tenang, Tutup mata dan telinga Cukup nikmati saja Batin ku bergejolak Demi Cinta, Ku rengkuh serpihan kaca Ku berjalan di atas api membara Aku kuat, dan akan sela
Kau belahan jiwa, Raja di kerajaaan hatiku, Agungmu mempesonakan wanita Tak Rupawan, namun sungguh menawan Duhai kekasihku, adakah hembusan angin menyentuhmu, menyampaikan salam Cintaku Seperti senja hari ini, lembayungnya teduhkan jiwa-jiwa merana Hadirkan batas antara siang dan malam, semakin
Gambar kecilmu mengantar lelapku Bahasa kalbu berselimut doa Kesetiaan adalah pondasi Untuk istana yang kokoh Apalah arti bersama jika hati mendua Kau digariskan menjadi pasanganku Namun hatiku berlabuh Pada dermaga yg tak ku tahu Jangan tolak keadaan Istana nun sempurna. Roboh tak tersisa Bahtera
Cinta tapi sendirian Bila boleh berimajinasi Aku akan meraba hati, merasakan konturnya Sekedar mencari, sebuah nama yang beruntung disana Bukan untuk mengetahui, di kedalaman mana nama itu berada Aku cukup menerka meski faktanya tetap terluka Seolah limbung, kadang hanyut dibawa kalut Merasa dipec
Berputar mengelilingi porosnya Sang Waktu terus melaju Bukan kisah romeo dan juliet Ini sebuah rasa terlarang Aku tak peduli, caci makian datang Kau tetap terindah Posisi tertinggi dalam prioritasku Kau bukan dewa amor yg patut ku sembah Tapi dihadapanmu aku tekuk lututku Jiwa dan Raga ku milikmu...
Jika memang engkau lelah Bersandarlah sesaat di bahuku Beban berat itu jatuhkan bersama peluhmu Bicara.... Jangan tahan dengan Diam Menangis seandainya kau butuh Tapi ingat, Hari esok harus terus berjalan Pertanyaan menanti jawaban Masalah berharap solusi Bukan emosi Bukan pula janji Kau cahaya da
Semilir angin, hebuskan dingin padaku Kali ini bintang berkelip tunjukan cahayanya Syahdu, bulan yg hadir penuh malu Meski redup tapi tak kurangi elokmu Menyentuh, merasuk kedalam kalbu Lirih ku berdoa Wahai sang penguasa alam semesta Tunjukan terhadapku sebuah surga Tentang aku dan dia saja Tanpa
Emang teteh udah tua sekarang??? :peluk Kata si Homo ane wanita tertua di ruang sebelah Om. :berduka:berduka
Seperti ini kah ketenangan Lepas dari sebuah jeratan Mengikat semua kebahagiaan Yg datang, yg selalu aku abaikan Bebas, hangat layaknya mentari Aku kembali pada cinta suci Semoga bisa aku perbaiki Setiap salah yang aku lalui Terimakasih, meski sesaat Kamu pernah ada, Menyadarkan ku jua, Aku Le
pagi ini cuma mau ngasih Tips. buat yg lagi patah hati. Mandi, Make-up (sewajarnya dan sepantasnya. klo berlebihan dikira bencong Booo) Pake baju bagus. Than lu ngaca. Lihat di cermin. Lu tuh Cantik, Muda, di depan sana pasti ada yg udah nunggu lu. Lupakan dia yg cuma ingin mempermainkan lu. Pers...