ariid Gue mana bisa bahasa Jawa, bisa sih dikit-dikit, itu juga kabanyakan nebak gesture lawan bicara ajah, sih. Lah kalo bentuknya, Teks. auto nelpon Bella nanyain apaan artinya, wkwkwkw.
"Aku penasaran, setelah engga sama aku. Apa sih yang terjadi sampai kamu jadi orang yang segombal ini." Aku menyelak Nata yang sedang berbisik di telingaku. "Kamu mau tahu apa yang terjadi? Yang terjadi adalah, aku mati..." "Ngomongnya, ish!" Sambarku sambil membentur
Gue melihat seorang perempuan yang sedang menggenggam ponselnya seperti seseorang yang sedang menelpon. Perempuan itu pun melihat balik ke arah gue dan Nina lalu bergegas menghampiri Nina. Dia adalah temannya Nina yang akan menempuh pendidikan Master di Universitas yang sama dengan Nina. Mereka lal
Anjir! Gue engga mimpi, kan? Coba Sist cium gue. Sist ajah, elu jangan Gan! By the way, welcome back Om. Jadi inget pertama kali baca ini gue lagi bangor-bangornya, rambut masih gondrong-gondrongnya, masih jomblo dan sekarang udah punya anak 2, gilaaa berasa tua gue jadinya gegara lo ingetin kalo...
Welcome to Dagelan Country! Di saat para pemegang kendali pemerintahan terkesan tuli dari suara rakyat, buta akan kondisi rakyat, dan gagu akan pertanggung jawabannya terhadap rakyat. Kini kita disajikan dengan simpatisan yang baper dan kurang belajar dalam memaknai ungkapan satir seorang jurnalis.
Oh iya, mumpung ada perwakilan buruh di sini, Ane mau tanya dong (ini ane serius tanya bukan mau mancing debat). Menurut kalian, di point mana uu ini merugikan buruh? Sekali lagi ane serius nanya karena emang belum paham, bukan satir untuk menyindir buruh.
Ane sih lagi pelajarin isi-nya dan mencoba mengerti dari sisi buruh-nya. Kalo dari sisi pengusaha mungkin ini bagus. Mungkin karena ane lagi perdalemin lagi dari segala aspeknya. Tapi yang jadi pertanyaannya dan selalu jadi pertanyaan itu proses bagaimana undang-undang ini akhirnya disahkan. Jika s
Oh gitu. Kalo Ane sih punya trik lagi biar lebih light lagi. Bayar orang buat bawain barang-barang Ane. Sultan mah bebas :cool :hammer hahahaha. Edited: Bawah ane maho!
Asli gue geregetan baca komen-komen di thread ini. Wkwkwkwk. Percuma juga jelasin satire sarkas, atau jelasin apapun juga bakalan percuma. Paling ujung-ujungnya, kalo lo ga dicap sebagai buzzer APBN atau buzzer APBD, mau netral juga ga bisa. Padahal udah dijelasin secara objektif, tetep ajah dini...
Susah, orang kalau penilaiannya sudah berat sebelah, pasti menilai subjektif apa yang dilakukan NS ini adalah penggiringan opini atau bahkan provokatif. Susah buat mencerna apa yang dilakukan NS secara objektif kalau kamu ini pendung atau malah buzzer Pemerintah. Ehh :hammers
Opung oh opung apa lagi opung? Udahlah, Opung. Istirahat saja dirumah. Edited: eh ini kok tukang baso di depan rumah Ogut engga pergi-pergi, yah.