Baru kutau bahwa keluarga pak toni semua telah meninggal karena kecelakaan tempo hari. Aku benar benar tdk menyangka bahwa aku bertetangga dgn keluarga tak kasat mata. Siang ini,aku hanya bermalas malasan di halaman belakang sambil mengawasi anak anak bermain. Lalu tiba tiba.. Byuuurrrr!! Aku me
Siang ini,kami akan pulang kembali ke kota kami. Rasanya aku tdk ingin berlama lama di vila ini.setelah semua beres,kami lalu melanjutkan perjalanan pulang. Perjalanan pulang tdk seramai saat berangkat.mungkin karena capek dan semangat sudah mulai hilang krn beberapa kejadian di vila. Skip Sampai
Pagi ini indra libur.dan kami memutuskan jalan jalan pagi disekitaran komplek. Anak anak naik stroller dan didorong oleh ayahnya. Berkeliling komplek dan kami juga melewati rumah papah.ada kak adam dan aim didepan. "Aim..." panggilku. Aim berlari mendekat. "Tanteeee.."panggil
Akhirnya rumah itu berhasil kami beli dgn harga yg cukup terjangkau utk kantong kami. Rumah ini termasuk rumah minimalis,dgn 4 kamar dgn 4 kamar mandi ditiap kamar. Rumah kami ini ada dipaling ujung.halamannya luas dgn pagar yg cukup tinggi.kami juga punya kolam renang dibelakang rumah.rumah nya ju
Sejak semalam,aku merasakan rasa yg tdk nyaman diperutku. Memang sejak memasuki trimester ke 3,rasanya bayiku bergerak sangat aktif.dan tdk jarang membuatku tdk bisa tidur nyenyak .namun biasanya jika indra sudah mengelus perutku rasa tdk nyaman itu akan hilang. Beberapa kali dalam semalam,aku trus
Dgn menenteng sebuah parcel buah,indra menggandeng ku menuju koridor rumah sakit. Kami hendak menjenguk revan yg sudah 3 hari dirawat disini setelah insiden penculikanku kemarin. Aku merasa sangat bersalah karena masih tdk mempercayai revan,mungkin memang dia sudah berubah.. Sampai kami disebuah
Memasuki usia kandungan trimester ke dua membuat perutku makin terlihat besar. Dan kini gerakan bayiku sudah makin terlihat,yg awalnya hanya seperti menekan pelan..makin lama seperti kedutan.dan itu berlangsung hampir setiap beberapa jam sekali.namun intensitas nya masih jarang.kadang aku merasa ...
Sudah hampir seminggu indra tdk pulang.dia ada dinas diluar kota.dan dia hanya menelfonku sekali. Ya tentu aku harus mengerti dan paham dgn pekerjaan nya yg seperti itu.tdk boleh egois karena dari awal pun dia sudah memberi tau bagaimana pekerjaan nya,suka duka bahkan resikonya. "Nis,,dani jem
Pagi ini aku masih malas2an diatas ranjang.jika bukan karena dani yg menelfonku subuh2 tadi,rasanya aku malas utk berangkat ke kantor. Dani meminta data hasil survey kemarin saat meeting terakhir.dan semua data itu ada padaku dan kusimpan dalam flashdisk yg selalu kubawa ditas. Indra sudah berangka
Indra dan nando masih asik ngobrol,namun aku terus mengawasi sosok wanita itu. "Nis.. Kamu kenapa?"tanya indra yg melihatku diam saja. Aku hanya diam tdk meresponnya. "Nisaa..."indra menyentuh bahuku.dan lagi lagi sosok itu hilang. Aku makin penasaran,siapa dia?dia terlihat td
Aku berlari ke kamar mandi,rasanya seluruh isi perutku ingin keluar. Mual sekali rasanya,namun tdk ada yg keluar sama sekali. Apakah ini rasanya nyidam? Oh tidak,menyiksa sekali. "Nis..nisa...sayang,kamu gak papa?"tanya indra dari balik pintu. "Iya ndra! Aku gak papa,cuma mual aja..
Badanku sakit rasanya.aku meminta mamah memanggil bu siti untuk memijatku. Selama 1 jam aku dipijat dikamar.sedangkan indra menunggu di ruang tengah bersama papah,kak adam& kak yusuf. Mereka berbincang tentang kejadian barusan. Dan sepertinya aku ijin tdk berangkat kerja besok.aku ingin istira
Karena pagi ini ada meeting dadakan,aku pun berangkat ke kantor lebih pagi dari biasanya. "Nis..."indra menahan tanganku yg hendak keluar mobil. "Iya ndra..gmn?"kutatap lekat wajahnya.ada gurat kecemasan yg tdk dapat diungkapkannya. Aku yakin dia masih cemas jika revan dan aku
"Nanti aku jemput ya..kamu hati2..i love you.."ucap indra diiringi kecupan dikeningku. "Kamu juga hati2..."sahutku. Lalu kubuka pintu mobil sampingku dan melambaikan tanganku melepas indra yg akan menuju kantornya. Tiba2 sebuah mobil mercedez benz mewah berhenti dihadapanku.sud
Aku merasa tubuhku diangkat seseorang, saat kubuka mataku sedikit. Ternyata Indra sedang membopongku berjalan masuk ke rumah. "Hmm... udah nyampe ya?"tanyaku sedikit bergumam. "Iya,udah. Tidur aja. kamu capek, kan?" kata indra. Ceklek Pintu kamar ku dibuka, lalu perlahan indr
"Nis... nisa ... Bangun yuk, subuhan dulu." Sebuah tangan kokoh membelai kepalaku lembut. "He em."sahutku sambil kucoba menggerakan badan. Duh, sakit semua nih rasanya. aku merintih kesakitan. Rasanya juga enggan beranjak dari pembaringan ini. "Eh kamu kenapa?" tanya
===== Aku berjalan agak cepat meninggalkan mereka dibelakang.entah kenapa aku,badmood sekali. "Nis,, nisaaaa.. tungguuu"teriakan indra tak ku gubris. Bodo amat.amat aja udah pinter. Namun langkah kaki indra lebih cepat dariku sehingga dia dgn mudah sudah menyusulku. "Cepet bgt sih...
Request: ganti judul. Ternyata cerita ini beranak pinak jadi ga sesuai sama judul pas awal. kkn di dusun kalimati Tolong ganti judul jadi "story keluarga indigo." Makasih banyak
Aku sudah bersiap untuk pergi ke dokter karena hari ini jadwalku untuk check up kondisiku. Dengan memakai rok panjang berwarna putih, atasan kaus lengan pendek putih ditutup blazer hitam, lalu sepatu flat beludru hitam dan tas tangan mungil. Indra kulihat juga sudah siap dengan memakai jeans biru,
Aku nengerjapkan mata. Saat alarm ponselku berdering nyaring hingga menganggu tidur panjang ku. Mulai dengan ritual pagi ku, dengan mengeliat di atas kasur sambil melihat jam yang ada di dinding deoanku Degg!! Tangan siapa ini?? Kulihat sebuah tangan kokoh melingkar di pinggangku. Kubalik badanku m