Nah itu, gan. Berangkat dari keresahan itu ane bikin thread ini. Yang sederhana seperti di atas aja, menirukan omongan yang bahkan si bocah belum tahu arti dan bagamana menempatkannya, seharusnya sudah cukup untuk bikin kita harus lebih hati-hati. 😊
Kadang filter tidak berpengaruh sih. Ane menduga, bahasa yang didapatnya asalnya dari yutub juga. Kadang konten creator game, meskipun dia memainkan game anak-anak, sering keceplosan bahasa-bahasa yang bukan buat anak kecil sih.
Seharusnya sih tak bisa menyerahkan sepenuhnya pada si eyang. Tapi kadang ada situasi di mana si anak yang memang sulit untuk bisa dipegang oleh orang lain. Dan selain orang tua eyangnya lah yang bisa memenuhi kondisi si anak. Tapi ya, sebelum kecanduan ponsel, semua baik-baik saja. 😊😊
Yes. Kadang si anak yang 'lumayan pintar' jadi suka menggunakan alasan sekolah itu. Awalnya untuk sekolah, lalu bablas setelahnya. Hehe.
Iyes. Ane melihatnya sih cuma ngikutin trend supaya fyp aja sih. Hehe. Tapi kebayang sih, seumpama diaplikasikan dalam kehidupan nyata si mbak-mbaknya. Miara buaya entah betina atau jantan satu aja udah berat. Apalagi smpe bikin peternakan. Banyak mestinya. Wkwkkw.