2 jempol untuk agan.. terimakasih juga atas perhatian agan yang di rantau, disela-sela kesibukan dan masalah pribadi sehari-hari, namun tetap peduli akan perkembangan di tanah air. jangan bosan-bosan ya gan.. ane termasuk yang bersyukur masih dikasih umur panjang, ndak ikutan jadi korban peristi...
hmmm.., ancaman serius dari lokomotip repormasi yang konon sukses meletakkan dasar2 liberalisme dalam amandemen uud. btw, emangnya waktu jaman repormasi, bapak lokomotip itu ada di sebelah mana ya..??
demokrasi menyederhanakan pesertanya mengerucut antara ruling party dan oposisi berdasar perbedaan ideologi/paham. sisanya penggembira yang menggunakan politik untuk cari makan, istilahnya kalaupun ga dapat kuenya minimal remah2nya untuk nyambung hidup partai sampai pemilu berikutnya. ruling part...
dpr kan bertugas melakukan pengawasan terhadap lembaga tinggi negara lainnnya ya.., lha trus yang mengawasi kerjanya anggota dpr sapa sehh..?? klo dpr gak mau diawasi berarti kekuasaannya bersifat mutlak dongg..!
konon menurut babeh, mendingan tentara gila daripada gila tentara (meskipun keduanya bukanlah pilihan yang baik). mungkin karena tentara gila masih terikat aturan militer sedangkan (sipil) yang gila tentara tidak, tapi gemar menggunakan atribut militer, beking militer bahkan tampil atau bertindak...