Ketika Rama memasuki restoran itu, pandangannya berputar. Namun, tak ia temukan Lian di mana-mana. 'Bruuk' Tak sengaja Rama bertabrakan dengan seseorang. Ketika orang itu mendongak, ia mengenalinya sebagai Erin, pacar Niko. "Eh... Kamu!" Dari ekspresinya, Erin sepertinya juga mengenalin
semangat neng... terpantau lancar... sy rasa sdh cukup seeh... tetap mantengin neng... Makasih udah mau baca. Tungguin terus kelanjutannya, ya. semangat gan, jangan buat para reader kecewa ya :2thumbup Pinginnya, sih, kayak gitu, tapi mudah-mudahan aja nggak ada yang kecewa... tuh Lian mau dia
Sudah seminggu ini Rama selalu berusaha mendekati Lian. Memang dia merasa lebih dekat dengan Lian daripada sebelumnya. Namun, entah mengapa Rama merasa kalau Lian lebih menyukai bersama Andra daripada dirinya. Seperti saat ini, dibalik pintu kamar Lian, Rama tengah menyaksikan kebersamaan antara An
tambahan part please neng... dikit amat... Maaf, baru dibales... Pinginnya, sih kayak gitu, tapi maaf aku-nya nggak bisa... tuh kan, Rama jadi baik sama Lian.... :peluk Dikit banget nih updateannya, gak ada extra part gitu sis? :malu Iya, emang nggak ada. Maaf... kapan lagi update nya gan Sebe
Melihat Faisal ada ada di depannya seperti ini membuat Lian jadi teringat dengan perkataan Deline waktu itu. Kalau begitu pasti Faisal tahu kalau Deline suka dengannya, maka dari itu Faisal tak terlalu menganggap penting ancaman Deline karena ia tahu Deline tahu pasti ia tak akan membully cowok i...
"Kakak udah putus dengan Sesa." Lian nggak tahu entah ada gerangan apa, Rama tiba-tiba saja mau ngobrol dengannya. Namun, tak dapat dipungkiri Lian juga senang. "Bagus, deh, Kak," kata Lian. Kalau memang Sesa sudah tak cinta lagi, buat apa dipertahankan? Tiba-tiba saja Rama me...
Mata Karen langsung menuju tangan Lian yang diperban begitu gadis itu memasuki ruang makan. "Tangan kamu kenapa lagi Lian. Kok, diperban?" tanya Karen. Entah perasaannya atau apa, Karen mulai mencium sesuatu yang tak beres di keluarganya. Andra yang mendengar pertanyaan Karen, hendak men
gak ada tambahan part lagi sista? :sorry Niko jail banget sih.... :( Tambahan partnya malam ini, ya... duh Lian, kasihan bener nasibmu...... :berduka Keknya Rama mulai baik deh sama Lian. :peluk Lihat aja nanti...:D:D
"Gantian, dong, Li!" Andra hendak merebut remot dalam genggaman Lian, tapi dengan sigap Lian menjauhkannya dari jangkuan Andra. "Ini aja, Kak." "Tapi Kakak pingin nonton bola." Andra memberenggut. "Nggak seru!" "Seru tauk! Lebih seru dari sinetron yan
"Kak Rama." Lian datang dan duduk di sebelah Rama yang tengah menonton televisi. Rama memperlihatkan wajah tak sukanya pada Lian, cowok itu hendak berdiri. Tapi Lian menahannya. "Tadi aku lihat Kak Sesa." Perkataan Lian kali ini berhasil mencuri perhatian Rama. Setahu Rama, Sesa
asik nih sampai update 2 kali. di tunggu loh sis.....:peluk Jadi suja nih sama karakter Andra.... :kiss Iya, makasih udah mau baca dan nungguin udah update lagi ternyata. yang ke 2 dikit bgt sis? :( Wah gawat nih, mulai ada perselingkuhan... 2x update :ngakak tapi yang kedua dikit banget sis :sor
"Jalan-jalan, yuk, Li!" ajak Andra, dia bosan sekali. Dia dari tadi hanya menemani Lian menonton tv. Itu pun kalau tayangannya bagus, lah Ini kartun. Membosankan! "Jalan kemana, Kak?" tanya Lian tanpa melepaskan matanya dari layar televisi. "Ke taman atau ke cafe, mall jug
"Kamu jemput Lian, gih!" Karen merasa hari sudah terlalu sore, tapi Lian tak kunjung mengabari kalau dia akan pulang. "Kan, Lian belum ngabarin, Ma." Karen menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kalau hp Lian lowbat gimana?" "Oh, iya." Andra menepuk jidatnya, be
Siang ini, di kelas Lian sedang kosong. Tapi, tadi gurunya itu sudah memberikan tugas untuk dikerjakan. Lian sendiri juga sudah selesai mengerjakannya. "Kamu ikut ekskul apa, Li?" tanya Sera. Lian menggeleng, tanda tidak tahu. "Di sekolah ini setidaknya harus ikut satu ekskul, lho,
Ada typo kah? Kok kayanya salah tulis nama di akhir part "Tauk, ah!" kesal Andra, tanpa menunggu lagi cowok itu segera pergi meninggalkan Lian dan Karen. Percuma saja dia berdebat dengan Karen ia tak akan menang. Rama bukan Andra! Bagian ini nih yang typo, harusnya Rama bukan Andra. Kan
"Kamu lagi makan apa, Li?" Lian tersenyum, "Pancake, Ma," jawab gadis itu kemudian kembali melanjutkan memakan pancake-nya. "Mama boleh coba nggak?" "Boleh, Ma." Lian mendorong piring itu ke hadapan Karen. Karen mencobanya. "Kamu beli di mana, Li? Ini ...
Walaupun Andra berada di ruang keluarga bersama Rendi, Karen, dan Lian, cowok itu masih saja asyik dengan handphonenya dari pada bercengkrama atau menonton tv. Sedangkan Lian juga sibuk mewarnai kukunya. "Ma," tiba-tiba saja Rama sudah duduk di samping Andra. Melihat itu, Andra langsung m
lah ini kenapa pendek pendek banget ya updatean nya? :cd Iya, emang cuma segitu... Heran sendiri, nggak tahu kenapa aku kalau nulis makin lama makin sedikit. :D ini gak ada tambahan part lagi sis? :2thumbup Maaf, emang nggak ada... Aku updatenya kan 1 hari satu part...
Drrt...drrt Lian mengambil handphone di saku seragamnya. Ada pesan dari Andra. 'Kamu di mana?' Andra memang tahu Lian tidak akan ke kantin di jam istirahat kedua. Makanya ia mengirimi Lian pesan seperti itu. 'Perpus' Lian kembali memasukkan handphone-nya ke dalam saku seragamnya. "Novel y
Tiba-tiba saja Lian terbangun dari tidurnya. Dia teringat dengan tugas yang belum selesai ia kerjakan. Padahal ia harus mengumpulkannya besok pagi. Gadis itu segera turun dari ranjangnya dan menghampiri meja belajarnya. Namun, laptop Rendi sudah tidak ada, digantikan lembaran tugas yang sudah di pr