"Yeay ...!!" Semua berteriak senang ketika Lian berhasil meniup lilinnya, kecuali Elang yang malah sibuk bermain handphone. Punya banyak saudara membuat Lian dapat banyak kado. Gadis itu tampak senang sekali mengumpulkan kado yang didapatnya ke sudut meja. "Makasih, ya, Kak sampai ng
nulis teen fiction juga jadi kan sis kalo disini! Iya, tapi kayaknya lebih suka yang horor, ya .... gak update kah neng u hari ini??? semoga sehat2 aje ts nya... Terima kasih doanya, aku sehat, kok. Kemarin emang agak malam updatenya. kira2 berapa chapter lagi sist sumpah menarik semua ceritanya
"Sekarang gantian kamu yang nyetir!" Niko menyerahkan kunci mobil pada Andra yang sedari tadi memegang telinganya sambil merengut. Beda sekali dengan Lian yang justru berseri-seri, gadis itu senang sekali karena tadi banyak kerabat Karen yang mengajaknya ngobrol. "Enggak! Tuh, Rama
Lian menggigit bibir, matanya memandang rumah mewah di depannya dengan sorot tak yakin. Tangannya ditarik Andra, tapi tubuh Lian sama sekali tak bergerak. Malah gadis itu mengedarkan matanya ke sekitar, memandang mobil-mobil yang begitu banyak terpakir di halaman itu. "Lian, ayo!" Andra k
lah kok cepet banget sis? padahal baru aku mau bilang, kayaknya bikin ceritanya kayak kecepetan timingnya, kek banyak skip gitu sis. :lehuga Iya, sih. Sebenarnya emang agak aku cepetin. Kan, konflik utama udah selesai .... cepet amat neng mau tamat.... bakal lanjut part 2 yah??? keep spirit...
Niko menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Matanya terpejam, tak berapa lama ia merasakan seseorang memeluknya. Tanpa sadar Niko tersenyum, tangannya terulur mengelus rambut pemberi pelukan itu. Mata Niko terbuka, mencari keberadaan adik laki-lakinya. "Kemana Andra? Tumben kamu nggak sama...
Gk pnjng2 bgt gpp toh tiap hari update drpd pnjng bgt tp kentang... Iya, makasih ... Bentar lagi update, ya .... Siap sist Insyaallah setia tuk nyimak part per part Makasih sudah mau membaca dan menunggu updatennya .... Mau nulis panjang ataupun pendek ya rapopo Sista yang penting dilakukan deng
Suara hentakan kaki Lian yang menuruni tangga serasa memenuhi ruangan. Gadis itu berlari hendak menuju pintu depan, tapi langkahnya hanya terhenti sampai ruang keluarga. "Kak Elang mana?" tanya Lian ketika ia menyadari Elang tak ada di ruangan itu. Jangan bilang kalau ia telat bangun. &q
sis, di perpanjang dong update nya... :berduka Untuk part selanjutnya lebih panjang, sih. Tapi, ya nggak panjang banget ... Di panjangin lagi dong update an nya, udah ga sabar nunggu kelanjutannya Sebentar lagi update, ya .... masih aja salah paham nih Lian. :cd Yang penting kesalahpahaman ini
Lian senang sekarang sudah tak ada lagi hal yang mengganggu pikirannya. Andra juga sudah kembali seperti Andra yang dulu. Seperti saat ini, hari ini hari minggu dan Andra lebih memilih menghabiskan waktu di rumah bersama dirinya. "Ini siapa?" tanya Andra sambil menunjuk foto seorang cowok
Pacar tak punya, sahabat juga tak punya, begitulah nasib Rama. Akibatnya, jika waktu istirahat tiba, kalau tidak bersama Lian, ya, bersama Andra. Namun, terkadang Andra memanfaatkan nasib malang saudara kembarnya itu. Seperti saat ini, Rama tengah mengerjakan berbagai tugas yang diberikan guru pad
keknya salah paham nih lian.... wkwkwkwk Hmm ... kita lihat aja nanti .. sera jadi tersangka tiba2 kayaknya ada yg salah paham lanjutkan sist Pada mikir salah paham, nih. Kok, bisa, ya? cemburu buta nih Lian.... :lehuga :D:D Iya, nih. Bentar lagi update, ya ...
Lian berlari menuju kelas Andra. Ia tak peduli lagi dengan orang-orang yang memandangnya dengan penuh tanda tanya. Gadis itu semakin mempercepat larinya saat melihat Andra baru saja memasuki kelasnya. "Kak Andra!" panggil Lian di depan pintu kelas. Andra berbalik, tak menunggu lama Lian...
Tak apa bila Andra memiliki dunia sendiri. Toh, saat ini Lian masih punya Rama. Seperti saat ini, gadis itu baru saja keluar dari kantin di sekolahnya bersama Rama. Tadi, Lian sudah mengajak Sera ikut, tapi sahabatnya itu bilang ada urusan penting. Entah apa itu, Lian tak tahu. "Kak Rama, mau
waduh masalah lagi nih sama Andra. Andra menjauh darii Lian, pasti gara gara sikap lian yang sekarang lebih sering sama Niko nih. :malu Bisa jadi. Lihat aja nanti kenapa, sih, Andra menjauh dari Lian. ini si lian jinak2 merpati juga..kalo dideketin terus dia kabur, giliran andra cuek dia nyariin..
Part 45 Sudah dua minggu Lian pulang dari rumah sakit. Gadis itu kini menyaksikan hujan dari balik jendela ruang tamu. Tangannya bergerak menggambar pola abstrak dari embun yang timbul di jendela. "Lian, kamu ngapain di sini?" Mendengar ada seseorang dibelakangnya, Lian berbalik. "
susah ya kalo jadi anak kembar susah bedain rama dan andra hayo lanjutkan sist Bentar lagi, ya ... Ini balesin komen dulu:D kelakuan Andra emang rada rada yak.... :ngakak:ngakak Iya. Aku buat beda sendiri di keluarganya:D:D polos banget tuh Lian, masa HP cow, ditanya permainan dandanin boneka...
"Mama mana, Kak?" tanya Lian pada Niko. Seingat Lian tadi malam Karen menungguinya di rumah sakit. Tapi begitu bangun, Karen sudah tak ada. "Ada di kantin. Sarapan." Niko bangkit dari sofa yang didudukinya kemudian cowok itu menghampiri Lian. "Kakak nggak sarapan?" ta
Andra menatap rumah di depannya, ia memang tahu kalau Sera pulang pergi sekolah naik angkot, tapi ia tak tahu kalau rumah Sera bisa sekecil ini. Pasti sumpek sekali tinggal di rumah itu. "Makasih, ya, Kak udah nganterin aku pulang sampai dua kali gini." Sera tersenyum, tapi Andra malah ...