guide nya yang salah, walaupun berdalih ditinggal bentar, kenapa tidak dicek kondisi nya, kayanya benar2 kelelahan, jadi ngecamp dulu dekat sana, bisa diextend sampai siap semua, atau turun jika tidak sanggup, minta bantuan emergency
kanggelandaftar diterima dalam wawancara, belum diangkat kerja, jadi dia lolos kandidat, langsung medical check up dan syarat dokumen lain, jika medical ga lolos, dia gugur sebagai kandidat
medical checkup, tes narkoba, skck, ini yang diurus belakangan ngelamar kerja kaya di luar negeri, cukup cv dengan bukti keahlian (sertifikat), kemudian wawancara, diterima baru urus medical check up dsb
menurut gw balik ke jaman dulu aja, fokus ke pemilihan parlementer, nanti parlemen yg memilih presiden, tapi parlemen sudah punya jagoan
menurut gw yg paling bersalah adalah pemandu nya, krn dia newbie akan hal ini, dan dia merasa dengan adanya pemandu seharusnya ini akan baik-baik saja
kulitnya yg alergi, seperti orang naik gunung trs sampai di kota jakarta terik, seekstrim itu kulit akan bereaksi, tergantung dengan kondisi tubuh
lamban karena ga ada duit alias ga cukup tenaga dan peralatan harusnya bisa pakai heli tapi heli ga punya bisa sewa, tapi siapa yang keluar duit, duit instansi ga bisa harus dengan birokrasi
netizen sok tahu bagaimana SAR bekerja, emang mau nambah korban apa, atau beberapa beranggapan tugas SAR mengorbankan jiwanya untuk orang lain
dua lembaga ini mau kasi utangan ke Indonesia maka mereka mendorong Indonesia menyehatkan keuangannya salah satunya dengan memperluas pajak