Udah bikin penjelasan kok jelas, idi melarang dokter menangani corona tanpa APD memadai https://s.kaskus.id/images/2020/03/29/10797635_202003290411240893.png Kalau membuat pernyataan mogok memang tidak Kalau pernyataan mogok itu kan penulisan dari media atau wartawan nya saja, mungkin mengartik
Klo dokter swasta yg ngancem gitu, masih bisa maklum gw. Tp klo dokter rs pemerintah yg bilang gitu, kebangeten pooool. rs pemerintah hampir seluruhnya dah swakelola. pendapatan rs, buat rs semua. malah gaji asn nya ditanggung pemerintah. bantuan dari luar juga masuk. Kisaran 30-40 dari pendapatan
sniper2777 Presiden Jokowi. Bukan Presiden Mukidi. Harusnya kemarin yang jadi presiden itu Prabowo ya. :D Bicara optimis itu gak ada salahnya. Andai kenyataannya berbeda, ya hadapi saja. Gw juga bisa bilang : Biarlah Pilkada 2017 Jakarta jadi kecelakaan sejarah. Jangan pernah lagi ada pilkada
Emang gak bakalan mogok, gw juga tau sebejat apapun pemerintah kita kalau dokter udah bekerja mengobati pasien dia akan mengesampingkan politik Cuma dokter juga gak akan bisa kerja kalau APD gak memadai, resikonya NYAWA bung, tidak bisa bekerja kita bisa samakan dengan 'mogok' Bisa saja dokter ber
redp00l Makanya gw peduli sama wilayah gw. Lha gw kan selalu bahas Jakarta. Mana berani ge bahas wilayah lain? Gw bukan warga sana. Tapi soal pulkam dari Jakarta, kayaknya bakal ada sangsi tegas bagi yang tetap maksa pulkam. Mungkin ada razia KTP nantinya. Ditunggu aja.
"Sebagai orang miskin, gue amat tersinggung. Menularkan penyakitnya??? Ngomongin virus aja pakai diskriminasi," ungkapnya kesal. === Lha koq protes? Di Indonesia ini, Virus bisa punya agama, bisa punya ideologi. Jangan heran. :ngakak
Apapun gorengannya yang penting salawi:lehuga Menkes konyol. Salawi. Menhub bercanda. Salawi. Jakarta jadi epicentrum. Salawi. Harusnya Wi emang pasang muka sangar tiap ngomong apapun. Salahnya Wi gak ada sangar2nya.
Presiden. Namanya Jokowi. Bukan Mukidi. Seperti Bill Gates bilang, gak akan ada 1 negarapun yang siap ketika epidemic melanda di tahun modern. Bahkan negara-negara majupun kekurangan alkes. Sekarang ini semuanya saling bantu. Yang lebih ngirim ke yang kurang. Yang kurang, minta ke yang lebih. Pro
biawak.pink Hampir semua redaksi berita sekarang seperti itu. Dan ada sebagian yang sangat suka dengan narasi begitu. Makin heboh makin senang. Bisa dibuat menggoreng.
lah yang ancam mogok itu redaksinya siapa ya? beberapa narsum yg ngeluh ke reporter langsung diputer jadi mogok :wakaka "Imbauan untuk petugas kesehatan, yang pakai APD boleh merawat pasien Covid-19. (Tapi) yang tidak pakai APD tidak diperkenankan merawat pasien Covid-19," tambahnya.
Pertama : TS ngelanggar aturan BP soal bikin trit. Kedua : TS curhat ya g harusnya di H2H. Ketiga : TS bicara soal DKI Jakarta, artinya TS bicara soal Anies. Hati-hati aja. Keempat : Disinfectan lingkungan bisa swadaya per RT, patungan beli alat dan cairan disinfectan seperti yang RT gw jalan
Membaca masukan Om Ts, ttg Jaksel khususnya, ane jadik paham noted. Gw sebenarnya marah. Tapi mau marah sama siapa? Disana masih banyak ojol nongkrong bareng. Disini masih ada aja yang bikin acara keagamaan. Anak-anak bebas main ramai-ramai gak dilarang orangtua. Pasar masih ramai dari pagi sampa
"Jakarta harusnya paling urgent untuk lockdown. Artinya, mobilitas manusia masuk dan keluar tidak sebebas biasanya. Bukan lockdown total. Tidak sebebas biasanya. Kalau enggak, mudah nyebar ke 34 provinsi yang sumbernya dari Jakarta," ucapnya. ---- Yang di bold. Tadinya gak begitu kan ya
Xyn99 Gak ada yang melintir berita. Gw cuma mengoreksi soal Menulari dengan tertular. Soal usia 20-40 dengan usia 40-65an. Persepsi boleh beda. Dan yang jelas, karena gw warga Jaksel yang sekarang jadi pusat pandemi, wajar bagi gw kalau mengkritisi gubernur Jakarta. Salah kalau gw sebagai warga