tyrodinthor gue ga bilang mendamaikan pro kontra, tapi mengatasi pro kontra, dengan pengkotak2an/labeling tersebut menunjukan bahwa perbedaan itu ada dan diterima, terlepas apakah diterima karena murni perbedaan pendapat atau diterima dengan kebesaran hati tanpa harus mengkesampingkan bahwa mereka
tyrodinthor ya mana saya tahu, saya aja baru dengar, hahaha hitam putih artinya yang benar dikatakan benar, yang salah dikatakan salah, terlepas imbasnya adalah pro kontra dan labeling, dan sepertinya lu kebanyakan logical falacy, salah dan anehnya nya dimana mengkritisi hadist? jadi menurut lu
mamorukun yang bilang kaku itu siapa? hahahaha gue juga tidak pernah mempermasalahkan perbedaan pandangan atau dalil, munculnya istilah syiah, murjiah, muktazilah itu saja sudah membuktikan hitam putih dalam hal akidah/agama, kecuali jika semua sekte/kelompok tersebut dianggap benar, sehingga tid
TheJanise hahaha, ya itu salah satu artikel yang gue jadikan refrensi dan kenapa lu lempar balik ke gue? padahal gue tidak/belum pada titik menyalahkan atau membenarkan isi ceramah gus baha, tapi pada apakah setiap kata2 yang digunakan gus baha benar2 merujuk dalil atau pendapat imam mahzab, atau
tyrodinthor gue paham bro, ngapain lu ulang2, ga ngaruh, hahahaha memang yang bilang kacau adalah lu sendiri dan gue hanya mengikuti cara berfikir lu, hahahaha jadi ya gue mengulang lagi, apa yang lu tulis seperti menumpuk/mencampur adukan banyak masalah kedalam satu keranjang justru apa yang lu
TheJanise ok, mohon pembabarannya : Siti Aisyah adalah istri Nabi dan pendokumentasi hadis. "Beliau adalah ulama besar," tegasnya Hanya saja, ada satu fatwa beliau yang tidak diikuti ulama seluruh dunia. Beliau menyakini tidak terjadi mikraj. "Mikraj itu bahasa mubaligh. Yang ada a
tyrodinthor gue ga tertarik dengan pembabaran panjang lebar tentang sejarah salafi karena gue bukan jamaah salafi, gue ga merasa ketriger, dan toh gue juga ga paham dengan pemababaran detil lu, hahahaha tapi yang bisa ku komen adalah : menurut gue, salafi laku karena ada amalan2 aneh yang pelakun
TheJanise kalao sekedar perbedaan pendapat antar mahzab tidak masalah yang jadi masalah adalah pendapat imam mahzab vs pendapat pribadi, mana yang akan diikuti?
tyrodinthor bagaimana cara lu mengukur dunia sekarang tidak seburuk zaman tabiin dan dunia tabiin tidak seindah dunia sekarang? dari pembunuhan khalifah dan penindasan ulama? hahahahahahaha, apakah selama ini lu tinggal di goa? ya trus masalahnya dimana? yang sedang dibahas adalah masa keemasan u
mamorukun setau gue kotoran dari binatang herbivora tidak najis, gue juga belum pernah baca manfaat atau tidak bermanfaatnya kencing onta, namun jka hal tersebut menjadi alasan untuk menolak dalil, maka itu kurang tepat ya nanti pasti ujung2nya akan bermain pada status kedaruratan untuk mencapai ko
mamorukun kalo bunyi dalil membunuh cicak nya memang demikian, mengapa dianggap konyol? kalau ingin denial, silahkan bawakan pemaparan/penafsiran, setidak menurut imam mahzab, itulah yang gue maksud menerima dalil berdasar perasaan, dalil ditolak hanya karena dianggap konyol, konyol itu menurut lu,
mamorukun kalo memang tidak bertentangan ya untuk apa dibahas, yang dibahas adalah ketika melakukan suatu amalan dan merasa tidak bertentangan dengan Quran-hadist, namun realitanya justru bertentangan gue ga menganggap diri gue berada di pihak paling benar, hanya saja fenomena yang terjadi adalah k
tyrodinthor umara wajib mendatangi ulama sebagai bentuk penghormatan terhadap ulama, gue ga pernah bilang atau menganggap jika kemudian umara memperkusi ulama hanya karena ulama tidak mau menuruti umara itu dapat dibenarkan lu terlalu ekstrim mencampur adukan antara realita sejarah dengan aturan ag
tyrodinthor hahahahaha, ya itu menjadi hak lu kalo lu mengukur pembunuhan dan pelanggaran syariat sebagai antitesa untuk menolak istilah zaman keemasan, tapi itu logical falacy dan menggeneralisir mengapa tidak juga lu sebutkan pencapaian2 mereka, mengapa hanya yang negatif2nya seolah tidak ada keb
mamorukun hahahahaha, logical falacy, gue ga pernah bilang atau menganggap beragama dengan dalil artinya tanpa akal logika, karena akal dan logika itu justru berlawanan dengan perasaan atau sentimen pribadi dan dalil mana yang dipakai buat ngebom? sudah tabayun? sudah kroscek? ato cuma modal pe
TheJanise hahahahaha, gue udah tahu ujung2nya bakal kek gitu, semua merasa paling benar masing2 boleh merasa paling benar, namun tidak mungkin semua benar, makanya semua harus dikembalikan kepada dalil2 agama (quran hadist)
mamorukun alasan utama muncul dakwah salaf ya karena banyaknya amalan2 aneh seperti yang lu sebutkan, ormas nu bukannya membersihkan amalan2 aneh tersebut tapi malah justru membenarkan bahkan ikut menjalankan, hahahahah itulah penyebab ketidakberkahan umat, hahahaha saking kompromi/cari amannya,
akubebe yang seringkali jadi masalah adalah penafsiran yg kontroversial dan melahirkan pro kontra biasanya ngambil rujukan/sumber kitab yang tidak terkenal sehingga cuma dia yang tahu, sehingga tidak ada yang bisa mengkroscek kebenaran dan kevalidan kitab rujukan tersebut, akibatnya tidak ada yan
akubebe ndak juga, ustad2 salaf sangat anti penafsiran pribadi, mereka hanya menampilkan dalil, dan pendapat/penafsiran imam mahzab, sebatas itu tidak bisa setiap orang menafsirkan sendiri, terlebih apakah ustad itu memiliki kualifikasi keilmuan untuk menafsirkan? siapa yang memberi hak? dan siapa