Kalau mau produksi film amatir gitu, jangan di hotel. Mending vila atau rumah pribadi. Soalnya kl hotel gampang dikenali hotel mana, siapa yg booking kamarnya, dll.
Solusinya gampang, pesantren harus terbuka terhadap kasus begini. Jangan ditutupi. Selain dipidanakan, pelakunya juga harus disanksi sosial seberat-beratnya, diarak keliling sambil dilempar batu. Kelakuannya kan lebih parah dari zina karena memaksa :mad Jangan tebang pilih. Maunya khilafah, sweep...
Wkwkwk... Grup seRW. Rame banget :ngacir: Mending no hp babin dibagikan ke warga lewat rt rw. Cukup warga nyimpan nomornya kalau butuh. Buat apa masuk grupnya.
Betul itu masalahnya, pengecekan cuma saat pendaftaran. Itu pun biasanya BPOM nggak ngecek lagi. Misal, kalau perusahaan sudah mencantumkan hasil tes lab dari sucofindo, BPOM percaya dan langsung ngasih nomor ijin edar. Harusnya ada pengecekan berkala terhadap sampel barang yg beredar di lapangan...
Masalahnya di BPOM tidak ada pengetesan ulang terhadap barang yg didaftarkan, selama tidak ada kasus atau kecurigaan tertentu. Misal perusahaan A ngaku bahannya anu sambil melaporkan hasil lab. BPOM hanya memberi stempel nomor ijin edar. Tidak ada pengecekan sampel secara berkala yg dilakukan BPOM