Meningkatkan jumlah pajak itu kalau saat ini paling mudah dan bisa diterima semua kalangan itu meningkat jumlah pajak dengan menambah pekerjaan formal. Paling gampang itu gimana caranya bangun industri manufaktur. Hilirisasi bagus tapi manufaktur jauh lebih banyak menyerap tenaga kerja. Kalau mau
Investor lokal gasuka srimul. Kalau asing suka2 aja. Wong mereka masih jauh lebih pinter ngakalin kebobrokan Indonesia. Kasaran nya mereka bisa menakar apa pikiran srimul dan kemampuan srimul. Kalau diganti mereka bakalan gatau. Iya kalau diganti ke yg lebih baik kalau lebih bego dari srimul ya b...
Wamenkeu nya benar2 gak punya kapasitas dibidang keuangan itu. Gila sekali dia masuk jadi wakil menteri.
Wowo suka melihara orang. Tapi peliharaan nya gak ada yg pinter. Bego2 semua. Gak pinter cari peliharaan yg bagus.
Sekelas presiden gk peduli pasar saham sungguh edan. Kalau emang benar seperti itu sikap nya. Artinya wowo terang2 an melawan market apapun kondisinya gak peduli. Semua hanya demi MBG. Suatu negara yg cuman fokus 1 kebijakan. Yaitu MBG semua sektor di sunat. Semua dikorbankan. Istilahnya semuanya a
Tanah2 kosong tengah kota itu ambil ganti jadi taman drpd nganggur. Merusak pemandangan kota saja. Kok bisa2 tengah kota ada tanah nganggur ditumbuhi semak belukar.
Jaman gw dulu sekolah tanpa MBG masi fine2 aja. MBG itu bagus2 aja asal tidak dalam skala semua sekolah. Cukup daerah2 khusus yg ekonomi nya jelek seperti di desa. Kalau di kota gausa. Wong murid2 nya pada di antar pakai mobil malah dikasi makanan receh. Gila lu wo.
Obatnya itu di wowo dan KIM plus yg di DPR. Kau itu bikin kebijakan dan aturan yg bener. Bukan bikin MBG, RUU TNI, Dll.
Wiwi masi jauh lebih pinter cari orang di kabinet dibanding wowo. Wowo gabisa cari orang pinter. baik semua di kabinet kecuali mentan. Itupun mentan masi mentri era wiwi.
Era jokowi juga perang dagang Indonesia masih survive. Kenak covid juga survive. Ini gk ada angin gk ada hujan nyungsep dengan sendirinya.