Fiuhhh... di Denmark, kirain di Indo, gak kebayang bakal berapa banyak tempat ibadah agama lain yg bakal dibakar lagi.
“Wajah Islam yang sering ditampilkan adalah Islam yang penuh kekerasan dan terorisme,” ujar dia. “Padahal tidak terbukti bahwa Islam adalah ajaran yang melahirkan aksi kekerasan tersebut.” Yang dibold.. lol... karena pemikiran inilah masalah gak selesai2.
Wakakaka... di negara lain masyarakat didorong buat naik sepeda agar lebih ramah lingkungan, disini malah mau dipajakin, gw mau liat gimana cara negara pajakin pemulung yg pake sepeda.
IMO, gak akan ada ulama yang berani bersuara membela dalam hal ini, kenapa? karena diajaran mereka benar2 anti sama kata murtad. Yang bisa ambil peran disini harusnya negara, karena yang dipakai di negri ini hukum negara bukan hukum salah satu agama.
Yang masalah kampus2 dan sekolah2 pada ga berprikemanusiaan, uang sekolah dan uang sekolah tetap wajib dibayar full sama orang tua, padahal banyak orang tua juga terdampak COVID dan biaya operasional sekolah juga harusnya turun.
Hmmm.. peraturan gini sih ok2 aja, tapi ane bisa meramal gak bakal mampu ditegakkan, mungkin modern market bisa.. tapi di PKL atau pasar tradisional? hampir ga mungkin, wong suruh orang pake masker diancam pake penyakit aja ga mempan.
Moga2 Puyono bisa tetap bertahan dipanggung politik, mau dipihak manapun ane bebas, dengan adanya dia politik jadi gak tegang2 amat, bawaannya kocak mulu.
Pertanyaannya, untuk apa panik liat angka kasus covid naik, atau malah senang kalau liat angkanya turun? sejak kapan angka yang dihitung oleh pemerintah menunjukkan angka kasus ril dilapangan? itu mah angka kapasitas tes doang, kalau beli mesin baru ya naek, reagen habis ya turun :malu:
Nih ane tambahin : Ketujuh : Tiap bulan kudu setoran ke ormas2 atau bahkan dinas2 dari pemerintah sendiri, belum lagi tiap hari raya besar/pelantikan dll pasti ada proposalnya. Kedelapan : Disini banyak kadrun yang punya inferior complex, tiap ada investasi asing pasti mikirnya mau menjajah via eko
SyncMaster753 anggreiawan1989 Bantu jawab, ente akan bayar 10.000 KWH tapi kelebihan 1.000 dipotong dipemakaian selanjutnya, contoh bulan depannya stand meteran 12.500 kwh, ente jadi dibebankan cuma 1.500 kwh, ane tau karena dulu rumah kosong ane tiap bulan ane naikkan stand meterannya sesuai abod
Halah.. gak ada masalah WFH atau gak, toh dijalan juga berserak orang tua yang bonceng anaknya naek motor, ortunya pake masker, anaknya kagak. Memang sudah biasa ceroboh mah ortu di Indo, di jalan lintas aja masih ada yg biarin anak umur 5 tahunnya main2 dipinggir jalan.
Masalah ini juga pernah kejadian di pabrik ane, setelah ditelisik ternyata petugas PLN selama berbulan2 gak nyatat angka meteran, jadi tiap bulan pabrik ane hanya bayar abodemen dengan posisi stand meter ga naek, nah karena daya terpasang tinggi macam bapak dicerita ini, biaya abodemen memang ham...
Wakakaka... dari semua kalimatnya ane paling takjup sama "oknum yang melakukannya harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku", berlaku??? coba pak DPR sebutkan kira2 pasal pasal yang dilanggar? ane baru tau ada bahasa daerah yang spesial untuk satu agama, ada hukumnya pula.
Bagi yang gak yakin ya silahkan ditarik lagi uangnya, malah lebih banyak yang senang :D .. Ente tau pademi begini parahnya kok masih pake acara perlu diyakin2kan. :fuck:
deniswise emasmurni hoh.. ada yang bilang ngabalin cakap gan? coba belajar baca dulu. ane jg gak suka sistem bagi2 jabatan, cuma sudah pesimis aja ane, mau nomor 1 atau nomor 2 yang menang kemarin pun akhirnya sama aja.
deniswise ya makanya saya bilang yang penting performanya. Dan jangan berpikir merekrut orang yang cakap itu gampang, perusahaan swasta besar aja sering kok gonta ganti pimpinan kalau gak perform, bukan hanya BUMN.
Hmmm... rada gimana gitu kalau mempermasalahkan gaji, di swasta kalau dengan posisi demikian gajinya juga hampir sama. Yang penting performanya sih, kalau macam anggota DPR yang makan gaji buta ya rugi rasanya.
azluriver pasti2periode anthonysudarson Kebiasaan orang Indo suka campur adukkan masalah, dari topik awal ribut masalah gaji TKA vs lokal yang disebutkan artikel, malah dikait2kan ke TKA ilegal, emang TKA ilegal yang kerja di tambang liar gajinya sama seperti TKA di artikel? emang orang Indonesia