iya, karena memang itu langkah yang cenderung paling tepat dan paling tidak berkelit aja sih, daripada blunder.
sebenernya lebib sedih karena tingkah laku dari seorang atau sekelompok oknum, yang berdampak namanya adalah satu agama.
sebenernya yang lebih haram daripada babi adalah memiliki sifat buruk yang menyerupai babi, jangan sampe.
ibu ibu komplek mah diem aja padahal suami ternyata pesiar dan juga kerja di luar negeri sih, pulang memang jarang tapi transfer bulanan ngga' mungkin kurang.
azab allah kalau sudah disangkut pautkan sama agama memang serba rumit padahal lakum dinukum waliadin.
kalau apa-apa bukan dari hati kemungkinan susah sih untuk ikhlas, tapi kalau soal hati kita juga ngga' tau sih sebenernya seperti apa yang terjadi.
iri tanda kita tidak capable dan mungkin sebatas belum capable aja, sebaiknya kita harus fokus untuk being capable sih.
sebenernya ngga' malu sendiri karena malu satu keluarga itu mah dampaknya, dari situ kita belajar untuk lebih berhati-hati aja sih.
kayanya memang memiliki mental supernova seperti seorang mugiwara, masalahnya mungkin dia disini salah sih bukan benar.
padahal pointing fingers itu at the end ngga' akan menyelesaikan masalah, melainkan sebatas menemukan pihak untuk disalahkan atas sebuah masalah sih.
nah, sedihnya kita disini itu malah warga setempat atau penduduk asli mostly tidak terlalu mau bersikap sama warga pendatang, padahal perlu untuk keep in touch sih keduanya.
karena kalau perihal finansial itu mantain pemasukan serta pengeluaran sama cicilan aja sih, balance.
tapi kayanya juga syahrini ngga' ada tuh dia pelihari babi ngeper tapi bisa kemungkinan pelihara sugar baby ding.
no, that's too much bro, we're civilized, there's a better decision rather than cutting a tongue bro.
that's right, everything change what doesn't change is the change itself, kultur sudah berubah dan juga how the world works juga berubah.
bahkan jujur ane cukup waswas kalau besok udah pindah dari rumah orang tua dan punya rumah pribadi kira-kira tetangga seperti apa yang kita punya.
heart also left the chat, kenapa bisa sepunya hati itu untuk berkata dan bersikap demikian sama tetangga sendiri yang mana belum terlalu kenal.