iya, apalagi perusahaan besar seperti giant pasti untuk ambil keputusan tutup sudah jelas setelah banyak meeting serta discussion yang mateng banget.
bisa jadi begitu, karena supermarket lokal dia hampir juga bikin toko kelontong umkm kecil masyarakat juga tidak laku dan cukup banyak pro kontra.
terlalu banyak pesaing memang sedikit banya adalah threat untuk sebuah brand sih, akan tetapi mungkin tetep aja ada yang lebih prefer dengan suatu brand ketimbang brand yang satunya.
bisa jadi begitu, karena walaupun sebenarnya ada selisih kurang lebih 500 - 1.000 pada harga product antara alfa indo dengan giant, akan tetapi disini untuk konsumen mungkin cenderung pilih yang jelas buka dan jelas deket yaitu alfa indo.
iya, kalau pailit seringnya adalah seperti itu, atau bahkan bisa sebaliknya biar tidak jadi pailit dia beli perusahaan lain agar bisa tetep jalan.
betul, pasti lay off skala besar dan paling cuma yang posisi atas aja yang mungkin mutasi ke giant negara lain, itupun juga kecil kemungkinan karena bisa jadi beda group sudah beda manajemen.
giant sama superindo kayanya lebih memorable si giant ngga' sih? wkwkw, ternyata dia di asia sudah cukup ada dimana-mana ya.
iya, karena kalau isu yang ada adalah dia cenderung margin turun dan keuntungan belum sesuai kebutuhan, bisa jadi kalah sama alfamart dan indomaret yang cenderung terjangkau.
keren banget walaupun tutup di Indonesia tapi ternyata masih aja bisa survive di negara tetangga nih si Malaysia, kira-kira nanti jadi rebutan lagi ngga' ya? wkwkw.
iya, akan tetapi sudah insting manusia juga kalau dia punya akal dan punya pertanyaan terkait manusia esensinya apa sih.
kalau menyembah uang mungkin lebih ke money oriented ngga' sih? wkwkw, tapi manusiawi sih mungkin kalau ane goals oriented uang adalah important.
padahal juga ada agno-atheist, agno agno, dan masih ada juga atheist atheist, banyak penggunaan istilah dan banyak penjelasan by expert juga yang masih simpang lima semarang.
paling sering mungkin ia tidak nyaman dengan orang orang yang satu paham dengan dia yang mana dia sendiri jadi denial bahwa itu kurang bener.
make sense, mostly atheist untuk european or american mereka decide untuk atheist karena pemahaman mereka akan sains bener-bener in the next level, sedangkan mungkin di indonesia isinya ikut ikut aja, fear of missin out ngga' sih?
golongan pemuda tak tahu arah jalan pulang, akan tetapi kita ngga' bisa denial juga bahwa prakte atheist itu ada dan valid valid aja sih.