dan media juga cenderung bukan netral tapi money-centered / rating-centered, ekspos berita yang ngga' penting tapi bsia di goreng instead of berita yang necessary dan penting untuk diberitakan.
apalagi untuk sekarang, segala sesuatu sangat mudah untuk viral dan untuk di blow up, karena sedikit banyak karena peran social media juga.
karena memang tidak bisa serta merta untuk menerima informasi dan menggunakan informasi, filter pribadi dan filter dari orang tua tidak kalah important.
agree, sebenernya mau anak kecil maupun orang dewasa masih bisa dan masih layak untuk dijuluki bodoh, begitu pula sebaliknya.
betul, tapi sebenernya tidak semua anak sekarang bodoh, cuma yang cenderung di ekspos adalah anak-anak golongan menengah kebawah yang mana less-privilege, kurang mengenal pendidikan dan kurang mengenal common knowledge, kalau semisal prestasi prestasi anak yang lain juga ikut di ekspos menurut an...
kalaupun memang iya, menurut ane budaya menggeneralisir bukan hal yang baik juga, karena lebih cenderung mengkakibatkan bias.
tidak ada yang salah dengan smartphone, akan tetapi kesalahan adalah ada apa didalam smartphone itu tadi.
sorry to say, berarti sedikit banyak disini bisa dibilang pendidikan kita sendiri untuk sekolah negeri masih kurang, dan lingkungan kita sendiri rata-rata kurang mendukung bagi anak untuk bertumbuh dan berkembang sesuai yang seharusnya.
iya, dan seringnya yang mengalami kesenjangan golongan menengah kebawah, lebih sering untuk menyalahkan orang lain dalam hal ini pemerintah atau negara ketimbang menyalahkan dirinya sendiri serta lingkungan sendiri atas ketidakmampuan dia untuk survive.
biasa aja padahal, wkwkw, menurut ane yaudah sih, hukum tinggal hukum aja, kalau kita koar koar soal tanah air tapi sebenernya kita juga kontribusi belum ada untuk tanah air juga sama saja.
agree, minta maaf memang sebuah keharusan, akan tetapi sanksi dari perbuatan tersebut tetap harus diberikan dan dikenakan.