Itu pacarnya harus diburu polisi, karena membunuh secara gak langsung kakak itu, kalau aku saudara laki2nya, aku buru dia, tak gantung lehernya.
Dari kimpoi jadi nikah, karena dari kimpoi tahu skillnya udah sampai mana dan benih2 cinta pasti berdatangan. Tapi karena agama memandang itu haram, dan pikiran cuma main2 saja, muncullah golongan bejat, egois dan tidak gentleman, habis kimpoiin anak orang maka lari, atau udah nyaman kimpoi tapi g
Dari awal pacaran si TS uda di manfaatin tapi gak sadar, keluarga ts uda gak suka, cekcok terus selama pernikahan, pertanyaan balik lagi ke TS, kalau TS happy lanjutkan, kalau TS tidak happy dan hanya memelihara parasit, ya ceraikan saja.
Jangan cerai dulu, lihat dulu kepribadian istrinya baik atau tidak, kalau baik di pertahankan kalau tidak baik barulah diceraikan.
Bantu aja ortu kamu semampunya sisanya biar ortumu yg jalani hidup mereka, mau bunuh diri kek, terserah mereka, yg penting kamu uda bantu, jelasin kalau kamu juga lagi susah banget, coba pindah dari rumah situ, merantau kemana gitu , jadi TKW gitu , anggap aja segala kesusahan jadi bensin penyulu...
Gua kalau marah pasang muka jutek gan, kalau gak tahan ane yang pergi, sebisa mungkin jangan menyerang dengan pukulan atau tamparan. Ane yakin karma di bayar cash. Membalas dengan kejahatan hanya akan menimbulkan dendam dan masalah baru.
Ya elah cuma burung 6 ekor aja lu pada diributin beraknya bakalan jadi pupuk, kecuali mereka taruh 6 ekor gajah, nah lu ributin dah beraknya.
Kalau masaknya kebanyakan, dikurangi aja porsinya, ane juga sering begitu, belajar dari kesalahan. Jadi istri adalah pilihan, kalau gak mau pedas2an ya jadi karyawan kantoran, makannya makanan online.
Sabar gan, masih muda kan? Selagi masih ada tenaga, cari kerja yang ada aja, jadi sales kek, jadi kuli bangunan, pelan2 utangnya dibayar, biar gak jadi beban untuk kedepannya. setiap orang punya masa lalu yang suram.
Ortuku toxic, tapi aku sadar mereka lahir di generasi yang berbeda, generasi tradisional, jadi pola pikir mereka kolot. satu kata, yaitu "sabar" menghadapinya. Dan tidak meneruskan tingkah buruk ortu kita kepada anak kita.