Yang salah KASAU. Dia harusnya bisa jadi penengah, mewakili pemerintah di satu sisi dan Komisaris PTDI lain sisi. Harusnya bisa menengahi diantaranya, alasan kenapa pilih AW-101 kenapa gak pilih Caracal kan bisa ngomong ke direksi, atau kasih masukan ke pemerintah seumpama Caracal memang layak......
Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenal. Dah takdir banyak bahasa, gak bisa disamain... Bahasa enggres orang enggres, orang amrik, orang ostrali aja dah beda logat, akses, dan mungkin kata2nya. Di singapura gak ada bahasa enggres, adanya singlish, hehehe... Gak usah
Ga nyalahin juga sih, dilaut memang tempat yg ideal buat mancing sabetan. Coba dihitung deh, ada berapa sih lembaga/kementrian yg nyemplung di laut? TNI AL, ranahnya memang dilaut Bakamla, menurut UU memang ranahnya di laut KPLP, dibawah menhub tugasnya dilaut Bea Cukai, dibawah menkeu juga ada di
Dan masih ada patroli pengawas perikanan.. Untuk efiseinsi sebaiknya semua pengawas2 dibawah kementerian dilebur ke Bakamla, termasuk KPLP. Klo tugas Bakamla: "Melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia", rasanya sudah mencaku
Di Eropa, nggak banyak tempat dimana imigran bisa punya zona independen dimana 'our rule applies' seperti banlieu Jadi inget film District 13, kok mirip2 situasinya ketika imigran berkuasa dan polisi tdk bisa melakukan apa2. Apa film ini dapet ide dari tempat ini ya?
Baca di wiki juga : About 2,000 Gurkhas are employed by the Singapore government. After six years of service they are allowed to bring their wives and children to Singapore until the end of their service. However their children are not allowed to stay after reaching twenty-one years of age. If this
http://s.kaskus.id/images/2015/11/09/7623300_20151109051911.jpg Ini 1 apa 2 hayoooo 1, motonya diatas SSV Filipina
^^^ Pembangunan gak ikut sunatullah sih... Gunung dah fungsinya daerah resapan, eh dijadiin villa, dijadiin kota modern dan dibongkar diambil batu2nya, rawa dah tampungannya air, ditimbun jadi perumahan/perkantoran, sungai dah bener jalannya belok-belok, dilurusin...
Sekarang penugasan gak lama2 ya, klo gak salah paling lama 8 bulan gak ada yang sampe lewat 1 tahun...
udh kaya lego ajah :hammers Ini dah pernah masuk Aircrash Investigation kan, penyebabnya kena rudal atau ketabrak jet tempur italia atau amerika gitu, agak2 lupa... Tapi memang gak pernah diumumkan secara resmi oleh pemerintah...
Apa gak sebaiknya untuk industri pertahanan dibuat perusahaan holding aja? Nanti dibawahnya ada perusahaan dg spesialisasi tersendiri. Misal : PT A : produksi ranpur PT B : produksi pesawat PT x : produksi small arm, dll Sistem holding sudah banyak digunakan BUMN, contohnya utk semen. Holdingnya P
^^^ Intinya percuma bikin hanggar mahal2 kalo payung udaranya/pertahanan udaranya lemah. Gak ngaruh... Kecuali pertahanan udaranya bagus, duit banyak, baru bikin hanggar yang bagus. Klo sekarang yang penting gak kepanasan dan gak keujanan sudah cukup. Serta dapat segera dievakuasi jika dalam kondis
Ya buruan belinya kalau begitu, apa perlu TNI AU coba satu satu....trus pemenangnya dibeli dengan cara ngeteng....maksudnya beli 4 ekor...trus nambah lagi 4 ekor..... Apanya yg mau dibeli klo belum tau barang yang mau dibeli...
Emang gitu kan doktrinnya... kodam dulu yg bertahan. Baru kemudian "merebut daerah yg udah dikuasai musuh" pemain cadangan masuk Iya, cuma kualitas pemain utama dibawah pemain cadangan... Biasanya kan pemain utama lebih baik dari pemain cadangan cadangan disini berarti kostrad tidak
klo kata cadangannya dihilangkan berarti kostrad harus pny wilayah tertentu atau tugas khusus. Ini masalah persepsi pengertian "cadangan", apakah cadangan seperti halnya pemain cadangan atau ada makna lainnya... Klo persepsi saya sih awalnya cadangan ya pemain cadangan, bukan pemain uta