Zarof Ricar saat ini juga diadili di Pengadilan Tipikor Jakarta. Zarof didakwa menerima Rp 915 miliar selama 10 tahun menjadi makelar kasus di MA. Angka yang dirasa cukup fantastis dan tentu jika ditelusuri bisa merambah kemana-mana. Seingat sendiri dahulu ybs mengaku lupa duit siapa atau darimana
Kalau Menkeu bilang sikap Trump tidak ada dalam kamus ilmu ekonomi. Bagusnya mungkin Indonesia tidak mengikuti cara seperti itu alias masih pakai perhitungan
Nomor kode ijasah kabarnya juga tidak valid. Lantas foto profil dan juga tinta stempel yang warnanya kalah oleh foto. Belum metoda pembuktiannya Roy Suryo yang disebut terbaru. Kalau dibawa ke pengadilan dirasa butuh pula intervensi pihak luar taruh bagian digital forensik untuk lebih menjamin ne...
Sepertinya salah menjatuhkan pilihan sejak awal. Apa mungkin lantaran nikah kecelakaan juga ya. Mungkin juga overpede bisa mengontrol dan pegang kuasa kendali atas isteri. Atau memang iklim lingkungan pergaulan sendiri sudah sedemikian rusak di kalangan tersebut
Kabarnya Trump sudah lebih lunak atau sedia damai dengan Xi Jinping dan sepertinya RI bisa memanfaatkan celah tersebut dan semoga angka 318,9 T cukup memiliki posisi tawar untuk menjaga kelanggengan sikon perekonomian seperti tersebut dalam bahasan trit di atas
Mudah-mudahan terungkapnya kasus besar sendiri bisa menumbuhkan harapan akan pembenahan signifikan selain turut membuka mata banyak orang
Gerbong ekonomi masih di belakang politik. Kalau pejabat sendiri moralitasnya ga bisa jadi teladan di mana ikan busuk mulai dari kepala katanya maka apa juga bisa berharap banyak terkait nasionalisme dari kalangan pelaku ekonomi sendiri
Ngaku punya bekingan Polda segala macam begini sementara posisi sendiri sudah viral tersebar di ruang publik malah bisa memberatkan yang disebut entah jika dari divpropam atau wartawan juga ada yang usut
Seseorang mungkin bisa terusik privacy sendiri jika ada perlakuan sedemikian rupa. Namun kalau yang mempersoalkan juga terdiri dari orang dari golongan pintar dan ada permasalahan besar di ujung terkait kepentingan nasional pula seharusnya tidak langsung counter sekalian biar tahu rasa atsu entah...
Bp Jokowi sekali counter maunya dua masalah bisa tuntas sekalian di pengadilan. Satu soal mobil Esemka dan satunya soal ijasah. Soal ijasah ini yang berasa mengindikasikan kalau Beliau seolah enggan memperjelas keadaan terlebih dahulu. Hanya berujar memang ijasah sendiri dikeluarkan UGM sementara y
Kalau merasa terusik bp Jokowi yang sebelumnya dikenal bijak bisa cukup membuka ijasah dan memperjelas fakta terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membawa ke ranah peradilan. Dirasa lebih sedeehana layaknya sikap yang pernah Beliau usung sebelumnya
Setidaknya yang diangkat ke publik jugs ada isinya. Mulai dari font, lantas foto profil ijasah, ditambah statement kuliah di jurusan Teknologi Kayu yang mana ada profesor sesepuh UGM sendiri menyebut tidak pernah ada jurusan tersebut. Bagaimana kalau memang ternyata ijasah palsu. Buntutnya bisa p...
Contoh yang paling dekat debat saja sekarang gampang pakai kata endasmu segala macam yang mana dulunya presiden saja yang pantas omong begitu
Bp Jokowi jadi presiden selama sepuluh tahun. Sebelumnya sempat menjabat gubernur dan walikota. Seharusnya semenjak walikota soal pengarsipan dari pihak kampus diprioritaskan. Kalau soal data memang bisa ngeles dimakan rayap atau server kena hack. Namun sepertinya juga jadi berkonotasi semenjak wal
Pertengahan tahun 1990 an setahu sendiri perkembangan teknologi komputer sudah makin berkembang di dunia pendidikan termasuk adanya printer dan juga scanner. Paling tidak fotokopi juga masak tidak bisa sisihkan copy sekian lembar. Selisih 10-15 tahun sih kalau skripsi sarjana juga dirasa masih jadi
Bp Jokowi berasa ada posisi terhadap tuntutan ini selain menunjukkan Ybs juga memiliki perhitungan dan ketenangan mungkin lantaran tuntutan sendiri dianggap kurang esensial kalau tidak salah dahulu juga pernah menghadapi klaim terhadap mobil Esemka seusai naik jadi gubernur DKI atau semasa masih ...
Soal jurusan Teknologi Kayu bp Jokowi bisa saja ngeles salah omong. Cuman kalau ijasah sendiri sedia ditunjukkan pada publik rasanya lebih ringkas ketimbang upaya menempuh jalur hukum ya
https://www.hukumonline.com/berita/a/hukuman-kebiri-kimia-dinilai-tak-efektif-beri-efek-jera-lt5d6642bfc9379/ Menurut Yustin, kekerasan seksual tidak hanya terjadi melalui alat kelamin, tapi bisa menggunakan benda tumpul lainnya. Karena itu, penjatuhan saksi berupa kebiri kimia tidak akan memberik
Memang ga dilandasi ilmu ekonomi kata Menkeu kita. Si Trump ini mungkin pasca ditembak saraf sendiri makin ga ada rasa segala macam