Energi itu g' perlu berhadap-hadapan, bahkan baru dipikirin ajah udah terhubung. Yah, mirip aku yang selalu merindukan, Sweetheart. 😅😅😅 Entah, aku atau dia yang memanggil. Apakah kami ngobrol? Tidak, tapi hati kami saling memanggil dan terhubung. Aku merasakan apa yang dia rasakan. Sedan...
Terima kasih cinta, telah menguatkanku sampai detik ini. Tanpamu mungkin aku hanya daun-daun berguguran yang akhirnya membusuk. Tanpamu mungkin aku hanyalah ilalang yang hangus terbakar oleh besarnya api, sehingga tak ada lagi yang bisa dihidupkan. Tanpamu mungkin aku hanyalah puing-puing banguna
Lentera itu kian bersinar, menyalak di tengah kegelapan. Menyingkirkan krikil-kerikil keegoisan. Lama-lama kian pudar di balik langit senja, sebelum tenggelam pada kelamnya malam. Debur ombak semakin menjernihkan, menyapu pantai, mengikis lembutnya pasir, dan membawa petualangan ke ujung lautan. B
Ada banyak hal yang cukup dirasakan, lalu diam Sudah, diam saja Ada banyak hal yang cukup diketahui, lalu diam Sudah, cukup tahu saja Ada banyak hal yang cukup dimengerti, lalu diam Sudah, cukup diam saja Ada banyak hal yang cukup disibukkan, lalu diam Sudah, cukup menyibukkan diri Ada kalanya har
Cinta di antara kita itu begitu indah Meski ada batasan yang harus berjarak Ada sakit yang begitu mendera Namun cinta kita tetap saling menjaga Aku tahu rasa sakitmu dan kau pun tahu rasa sakitku Yah, sampai kapan pun aku sangat mencintaimu Hanya kamu, meskipun banyak orang mencintaiku Keputusanku
Ada masanya cinta itu hanya diam, lalu tersenyum memandang cintanya bahagia. Ketika kupu-kupu beterbangan dan hinggap manis di setiap kelopak bunga merekah. Harumnya menggugah selera, mencumbu mesra, hingga tak ingin sekelebat bayang pun menginginkan kepergian. Begitulah indahnya cinta, tak perlu
Aku adalah bagian dari cinta itu sendiri, ketika sajak-sajak terus saja menyebutkan namamu tanpa henti. Aku masih terus melantunkan rasa sedalam cintaku padamu. Tidak perlu banyak kata untuk mengungkap semua hal. Cukup mengerti bahwa aku memang selalu mencintaimu. Tak peduli seberapa badai menggu
Kucumbu aroma tubuhmu hingga deru napas saling menyatu Bahwa kita sama, satu jiwa dalam satu raga Peluh keringat menyatu begitu nikmat Begitulah cinta yang terus membakar hasrat Aku tanpamu bukan siapa pun Aku hanyalah kekasih yang mencintaimu Kuserahkan segala hidupku padamu Seluruh jiwa ragaku ha
Rindu ini milikmu, hati ini hanya padamu Cintaku hanya tertuju padamu Setiap kali lingkar kehidupan berganti Terlahir kembali menjadi sepasang kekasih Selalu saja tentangmu Selalu saja mencumbu namamu Kuukir namamu di dalam sanubari Detak jantungku hanya untukmu
Jarak itu mengajarkan betapa dalamnya asa Menumpuk segala hasrat akan gelora Semburat senja menenggelamkan cahaya Kegelapan bertemankan rembulan Jarak itu mengajarkan betapa kokohnya hati mengikat Tak peduli seberapa jauh netra tak melihat Nyatanya minda terus saja mengutuk rindu Mencintaimu tak p
Bagaimana hatiku bisa untuk orang lain? Sedangkan kau pemilik sepenuhnya seluruh jiwa dan ragaku. Meski raga ini tak mampu menyentuhmu, tapi hatiku selalu saja menyatu padamu. Sudah berapa kali kegelisahan menyerang hatiku, tapi keteguhanku selalu membuatku berdiri damai di sini. Menantimu, mencint
Aku ada karenamu, kau ada melengkapiku. Tak peduli seberapa jarak memisahkan. Namun takdir Tuhan selalu menyatukan. Begitulah cinta, saling memiliki tanpa dimengerti bagaimana dan seberapa pun menolak hadir, cinta itu kian mengalir. Ada banyak jarak yang selalu menyakiti, tapi selalu berhasil berd
Masih di sini, bertemankan sepi mengukir sajak rindu tanpa henti Masih di sini, bertemankan sunyi ketika rumus cinta kian membunuh hati Masih di sini, menghadapi gelap tak lagi ada lagu bernyanyi Masih di sini, mendengarkan angin sepoi membuat tubuh menggigil Gelungan sutra tak lagi lembut Waktu te
Selalu ada kata yang terjeda ketika eja tak mampu bertahta Begitu pun rindu yang kian mendera Tak tahu kemana angin kan membawa Hingga pengap menyiksa hati mengembara Buih-buih lautan tak lagi nampak Bayangmu hilang di tengah samudera Tak ada lagi sajak sekedar ungkap Rinduku kian memudar di bali
Ada senyum yang terukir Ketika malam kian hening Aku masih di sini menanti Tenggelamnya rindu dalam hati Semakin kupaksa berhenti Semakin terbakar membunuh diri Rindu itu kian perih Mengoyak, mencabik asa tanpa belas kasih Aku masih di sini Bertemankan rindu yang tak ingin menepi Hanya lagu sunyi
Kulihat bayangmu dari balik awan Ketika senyummu semakin merekah Bibir sexymu kian membuncah Menggigit lukamu yang kian tak terjamah Mengatup kedua mata Berharap bayangmu kian memuja Namun terbuka semua tiada Angin membawamu pergi untuk menghilang Jejak rindu tak mampu kuartikan Sesak penat tak l
Biarkan saja dinding itu kosong Kehilangan sinar yang tersorot Ketika jarak kian membungkam Rindu yang terus saja terbakar Menyeru namamu yang entah di mana Memainkan jemari lembut memanja Meliuk asmara menari cinta Degub jantung yang kian berirama Lagu-lagu terus saja berdawai Tak henti meski rin
Asliii bener bener gilaa nih seniman seniman kereenn semuaaa gan Bener banget, gan. Totalitas berkarya. :tepuktangan Pendapat ane tetep keren banget banget banget wkwk Setuju gan! :tepuktangan
Petrikor Elegi Sayap-sayap itu kembali pulih Tubuh tegap itu kian kokoh berdiri Kulepas rantai pengobat diri Kini burung itu terbang tinggi Kulepas dengan iringan senyum Meski penolakan selalu meruntuh Dentum getar sesak gemuruh Lentera padam tersapu pilu Silahkan terbang, kini kau begitu bebas
Bulan merah jambu Puing-puing kristal meruntuh Dahan-dahan membisu Desau angin membatu Dentingan tak lagi fana Kian meronta di ketinggian Menggenggam merah bara Melepuh tak lagi terkata Hilang, kini lepas Merobek batas kepalsuan Bedebah berkicau rancu Bertopeng senyum pilu Hilang, kini lepas Tak