Biarkan aksaraku menggema Menutup perihnya dahaga menganga Mata itu terus menatap tanpa tahu makna air mata Alam semesta bungkam pada bias jingga Gelombang ombak tak lagi hebat Ringikan sendu suara angin merdu menghantam Bebatuan terus berpijak di atas pasir pantai malam Seruput air yang terus saja
Kabut itu begitu pekat menutup segala penjuru Tubuh kurusku diam menatap di bawah bayangan Matahari dan rembulan selalu saja berganti Namun tak kutemukan orang lain selain aku sendiri Kabut-kabut itu semakin gelap Menutup mataku sekedar untuk menatap Tubuhku terbiasa mengigil dingin dan beku Tak ad
Malam-malam akan terus berirama sumbang Ketika raga tak menemukan jiwa Tak akan ada kata selain kebisuan Dinding akan terus meredam kebisingan Di bawah langit mataku menengadah Menatap yang tak akan pernah menembus cakrawala Sekedar berucap bibir kelu menghujam Nyaris, nyaris saja umpatan ditelan t
Syahdu hiasan bintang di atas langit Melambai sejuk angin menyapa diri Begitu hangat menyelimuti hati Sampai mataku tak mampu berkedip Kau, kau yang telah berhasil mencuri Tak kah mengerti arti kasih ini Begitu terbakar oleh rindu yang membeku Meronta tubuhku ingin bisa memeluk tubuhmu Menikmati b
Bola matamu begitu polos membuatku jatuh cinta lagi dan lagi Bagaimana langit akan selalu menampakkan diri Sedangkan mataharinya tengah menemaniku di sini Bersamaku menyinari hariku yang begitu pelangi Kau adalah jiwaku yang tak akan terganti Ketika ranting-ranting mati tak lagi bertumbuh di sini M
Kicau burung mengiring embun pagi menghilang Sayup-sayup desau angin menyapa Sungguh rindu selalu menggema Sampai melupakan segala hal tentang dunia Duniaku berporos pada manik matamu Pelangi selalu hadir pada tatapanmu Sudah cukup dan tak ingin mencari selain dirimu Malamku begitu sempurna kehadir
Kerinduan semua tentang bagaimana aku merindukanmu Bagaimana malam berlalu tanpa memeluk tubuhmu Bagaimana hari-hariku begitu membeku Tanpa bisa melihat senyum bibirmu Aku di sini, selalu saja membunuh rasa rindu Namun setiap kali satu detik kubenamkam rindu Justru berjam-jam hatiku sakau Ingin men
Dalam bayangmu kutemukan senyum yang tak pernah kulihat Dalam bola matamu kutemukan pelangi yang begitu indah Dalam hatimu kutemukan bunga-bunga indah dan wangi Dalam sentuhanmu kutemukan kasih sayang yang terus ingin ku miliki Kau dan aku bertemu dalam dunia yang tak pernah terduga Aku yang begitu
Terima kasih angin Engkau telah menerbangkan daun-daun yang berguguran Melepaskan bunga-bunga yang seharusnya mati Membiarkan pohonku tumbuh kembali tanpa bau busuk di sini Ah, bukan kah begitu indah tamanku Setiap musim selalu bersamaku Menyentuh lembut aroma alam bumi langit Tanpa harus ada duri-
Langit itu terus saja berubah warna Sekejap pelangi datang menghias cakrawala Sekejap mendung menangis membasahi tanah Sekejap matahari tersenyum berawan cerah Yang jatuh akan terus jatuh seperti air mengalir Yang berwarna akan terus menghias panorama Bagaikan kehidupan tanpa sebuah pangkuan Nama p
Kau adalah duniaku yang begitu luas Setiap kupandang matamu begitu indah Ada jutaan pelangi yang menghias Membuat bibirku selalu merekah Mataku menatap bola matamu Selalu ada keajaiban yang tercipta darimu Hingga jemariku menapaki jengkal demi jengkal wajahmu Kau begitu menggemaskan untukku Tak ka
Alhamdulillah... Semoga nasib Mary ada kejelasannya... Aamiiinnn... Semoga misteri segera terungkap. :mewek Kirain ada apdet,trit ke up Aduuhh.. Sampe lupa belum update gan. :hammer
ummusaliha indra.blora nah, kalau aku mah sekarang pas mampir aja. Udah jarang ngaskus, kecuali baca2 cerita or update.
ummusaliha indra.blora Ehh... Ternyata masih ada notif. Kirain udah g' ada lagi. Hay, oms indra. Ketemu lagi kita. :cool