Haus terkoyak rindu Jerit pilu menyebut namamu Derita malam selalu menyentuh Tak ada peluk sekedar peluruh Dahagaku semakin menjadi Rinduku semakin mencabik Asaku semakin perih Asmaraku semakin sakit Tak kah kau dengar untaian bait Yang tersusun dalam aksara hati Aku menunggumu di sini Di tempat p
Sekuat kuberlari mengejar bayangmu Agar gemuruh rinduku hilang dan sembuh Namun tak kutemui apa pun Selain kabut putih yang menghalangi pandanganku Aku terus berlari mengejarmu Kulihat lagi bayangmu tersenyum Dadaku semakin berdebar mendekatimu Namun lagi-lagi bias hilang di antara kabut Kini lang
Cinta Welas Asih Aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku yang berbeda, mencintaimu dengan caraku yang dewasa, mencintaimu dengan apa adanya aku dan padamu. Terkadang kubertanya, cinta itu bagaimana? Ketika orang-orang begitu liar dan membara, sedangkan aku begitu tenang dan mendinginkan. Suda
Api Cemburu Ada kalanya rasa yang begitu panas terbakar, menjalar ke seluruh tubuh, hingga kulihat begitu indah ujung belati. Kumainkan untuk sekedar merasakan sensasi yang begitu perih, tapi aku tetaplah takut menyakiti. Meski tanpa kusadari, kita sama-sama saling membunuh. Ada banyak alasan unt
Pertemuan yang Abadi Matamu terus saja menatapku, senyum bibir tipismu menghiasi ketampanan biasmu. Rambutmu yang hitam dengan polesan kumis dan brewok tipis. Matamu begitu tajam membidikku dari kejauhan, degub jantungku semakin tak menentu. Hingga di suatu ketika, wajahku tersipu bertemu dengan k
Bahagia Selalu Sayang Begitulah sepucuk surat cinta yang begitu manis untukmu. Kutulis bersama aksara hati yang begitu menyentuh. Tak kubiarkan sebaitpun tanpamu. Puisiku adalah milikmu, puisiku adalah segala hal cintaku padamu. Sampai suatu ketika, malam itu kerinduanku terbakar hebat. Kutulis b
Puisiku bukan bagaimana rangkaian diksi itu terlihat indah dan memukau. Namun bagaimana risalah hati tersampaikan padamu kasih. Bagaimana malam-malam selalu saja menahan perih. Bagaimana diam di balik hening malam, menjerit memanggil, berharap bisa melipat jarak agar aku mencapai hadirmu. Namun
Ajari aku untuk terus mencintaimu, sampai napasku pun adalah dirimu. Ajari aku untuk terus mengerti akan tentangmu, sampai seluruh duniamu hanya padaku. Ajari aku untuk terus menerimamu, sampai seluruh lukamu kubalut dengan cintaku. Ajari aku untuk terus mendampingimu, sampai sayapmu begitu tangguh
A long time together Sudah bertahun-tahun kau menggenggam tanganku, tak membiarkanku tersenyum selain padamu. Kau, kekasih yang selalu membuatku jatuh cinta lagi dan lagi. Aku mencintaimu dari awal perjumpaan hingga kini. Meskipun gejolak, luka, dan hantaman peluru selalu saja berhasil membuat pe
Di bawah gelapnya malam Wajahmu terus saja terbayang Mata elangmu membidik tanpa lelah Aku membisu diiringi kebimbangan Kau datang menancapkan cinta Tanpa sepatah kata Aku terjatuh di atas buaian asmara Bibirku tertutup oleh jemari lembut sentuhan Mata kita saling beradu Detak jantung kian tak men
Saling menggenggam erat Ketika angin menerbangkan dahan Senyummu selalu saja menawan Degub jantungku selalu saja tak beraturan Sentuhanmu selalu saja kurindukan Di sudut ruang yang kunantikan Betapa aku mencintaimu Tanpa ada kata meski membisu Aku, kekasihmu yang selalu menantimu Tak peduli dunia
Di taman kota kita bertemu Taburan bunga sakura mengguyur Wajahmu begitu manis tersenyum Menyapa dengan bibir ranum Mata kita saling memuja Aku begitu terpesona Tak sedetik pun terucap kata Aku tenggelam dalam balutan asa Detak jantungku semakin bergetar Gejolak jiwaku semakin terbakar Rinduku se
Kau adalah napasku yang selalu menyatu Detak jantungku yang selalu berlagu Senyummu selalu saja membuatku mabuk Ah, begitulah aku mencintaimu Biarkan waktu terus berlaru Biarkan bedebah saling mengumpat membunuh Aku tetaplah di sini milikmu Mencintaimu tanpa batas waktu Biarkan saja peluru-peluru
Kau selalu saja berhasil membuatku jatuh cinta Bagaimana menyebalkan dirimu bertahta Tetap saja aku terjatuh dalam buaian Menyatukan asa dalam sekejap detak Kau selalu saja hadir tanpa kata Hingga tubuhku mengenal tanpa jeda Pada akhirnya kita bersatu dalam kidung asmara Aku mencintaimu tanpa sepat
Hitungan jemari tak mampu merayu Sedangkan sajak masih saja tentangmu Bagaimana rindu begitu mencumbu Bagaimana jiwaku terus saja memanggilmu Kau selalu saja penguasa hatiku Tak peduli seberapa banyak keindahan menghampiriku Tetap saja hatiku memanggil namamu Mengucapkan sebait kata mencintaimu Ak
Denting-denting lagu berlagu Sajak kata menyebut namamu Rentetan aksara tertuju padamu Menari seroja di atas bias waktu Hangat tubuh manismu Menggetarkan gelora hasratku Terus saja memanggil dirimu Di kebisingan malam tanpa diri Aku menantimu di ujung senja Berharap kerinduan kan sirna Namun selal
Aku, kekasihmu yang terbakar rindu Tubuhku begitu panas menyeluruh Namun dinginnya air tak menyentuh Hasratku tetap membara peluh Aku, kekasihmu yang begitu memujamu Di sudut waktu yang terus melihatmu Menahan gejolak bara cemburu Namun tetap saja bungkam di balik kabut Aku, kekasihmu yang begitu...
Sudahi rindu ini sampai di sini Berikan sedikit sentuhan di hati Bahwa rinduku telah terobati Senyummu yang selalu memabukkan diri
Terima kasih untuk seseorang yang mengembalikan sosok aku Aku merasa bahwa aku telah menyatu Dulu aku mencari sekeping diriku yang lain Kini aku telah kembali