Dikatakan jika pasokan minyak sedang dikelola secara efektif. Oleh karena itu, penurunan kemungkinan dilihat para pembeli sebagai peluang.
"Narasi beberapa bulan terakhir tidak berubah: perang melawan virus secara bertahap dimenangkan, ekonomi global dan permintaan minyak pulih," kata analis PVM Oil Tamas Varga.
Analis mengatakan jika pasar mengharapkan peluncuran program vaksinasi untuk mencerahkan prospek permintaan, bahkan ketika varian baru meningkat.
"Komentar Barkindo menunjukkan bahwa OPEC tidak akan meningkatkan produksi cukup cepat untuk memenuhi permintaan," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.
"Faktor 'wild card' saat ini adalah 'Varian Delta' dari pandemi yang mengakibatkan meningkatnya kasus dan pembatasan baru di banyak wilayah," kata dia.
Ini diungkapkan Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo. Dia mengatakannya pada pertemuan Komite Teknis Gabungan OPEC+, sebuah aliansi yang terdiri dari OPEC. negara, Rusia dan sekutu mereka.
Permintaan minyak pada tahun 2021 diperkirakan akan tumbuh sebesar 6 juta barel per hari (bph), dengan 5 juta barel per hari di paruh kedua.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 7 sen, atau 0,1 persen menjadi USD 72,98 per barel, setelah mundur 1,5 persen pada hari Senin.
Melansir laman The Star, Selasa (30/6/2021), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 8 sen, atau 0,1 persen menjadi USD 74,76 per barel, setelah merosot 2 persen pada hari Senin.
Harga minyak mentah dunia stabil dipicu harapan pulihnya permintaan, Pemicu lain komentar dari Sekretaris Jenderal OPEC yang sedikit membayangi pembatasan perjalanan karena wabah baru varian Delta yang sangat menular dari virus corona.
Namun demikian, gagasan tentang asteroid besi yang menghantam atmosfer Bumi tentu saja menarik sebagai penyebab dari peristiwa Tunguska.
Pertama, mereka "tidak berurusan dengan masalah pembentukan gelombang kejut", meskipun perbandingan awal mereka dengan meteorit Chelyabinsk memungkinkan gelombang kejut besar terjadi di Tunguska.
Meskipun hasilnya sangat meyakinkan, para peneliti mencatat bahwa hasil penelitian mereka memiliki beberapa keterbatasan. Mereka pun berharap dapat menyelesaikan dengan penelitian di masa depan.
"Dalam versi ini, para peneliti juga mencatat bahwa kita dapat menjelaskan efek optik yang terkait dengan debu yang kuat dari lapisan atmosfer yang tinggi di atas Eropa, yang menyebabkan cahaya terang di langit malam," tulisnya.
Para peneliti mengatakan setiap massa yang hilang akan melalui sublimasi atom besi individu, yang akan terlihat persis seperti oksida terestrial normal.
Kurangnya puing-puing besi juga dijelaskan oleh kecepatan tinggi ini, karena objek akan bergerak terlalu cepat, dan akan terlalu panas untuk jatuh.
Model ini akan menjelaskan beberapa karakteristik peristiwa Tunguska. Salah satunya kurangnya dampak kawah karena meteor akan meluncur melewati pusat ledakan tanpa jatuh.
Menurut perhitungan tim, penyebab yang paling mungkin adalah meteorit besi antara 100 dan 200 meter (320 hingga 650 kaki) dengan kecepatan terbang 3.000 kilometer (1.800 mil) melalui atmosfer. Itu tidak akan pernah turun di bawah 11,2 kilometer per detik (7 mps), atau di bawah ketinggian 11 kilom...
Asteroid berbatu juga lebih kecil kemungkinannya. Meteor diperkirakan meledak ketika udara memasuki tubuh melalui retakan kecil di meteor, menyebabkan penimbunan tekanan saat terbang di udara dengan kecepatan tinggi. Sedangkan asteroid besi jauh lebih tahan terhadap fragmentasi daripada yang berb...
Sebuah hipotesis para peneliti Rusia pada 1970-an soal asteroid yang terdiri dari es dirasa cukup sederhana untuk tereliminasi dari daftar. Panas yang dihasilkan oleh kecepatan yang dibutuhkan untuk menjangkau lintasan, diperkirakan akan sepenuhnya melelehkan badan es sebelum mencapai jarak berda...