jangan berikan aku ruang untuk mengenang jangan berikan aku senja untuk berharap jangan, mereka hanya akan menjadi air mata jangan, mereka tak bersalah karena ulahku jika makna penantian mampu kutebuskan jika memang kegaduhan mampu kutentramkan sungguh luka takkan menganga seluas lautan aku hanya d
lama gak main kesini moga pas 140 :D **** aku mengikuti arus, jika arus terlalu deras menyeretku, dan aku tak mampu mencengram batu-batu harapan, tengok aku dimuara kesepian sesekali
"jangan, jangan lupakan..." suara kecil itu menggema di sanubari saat yg pahit itu hendak kumuntahkan aku memang senang mengemasi apapun bahkan untuk yg terlanjur kulewatkan untuk yg terlanjur kuhentikan dalam hening atau untuk degupan-degupan yg terasa cepat bagaimana ya... aku memang ...
benarkah demikian? bagaimana jika yg terucap itu kepalsuan bagaimana jika yg menghembus itu bualan bagaimana jika pernyataan menyerah ?? sungguh aku tak ingin kau menerima semuanya menerima apa adanya aku ingin kau memperbaiki yg salah mengingatkan yg khilaf menuntut yg seharusnya kau dapatkan.....
selama itukah? bahkan aku telah kebas oleh waktu sungguh tak kusangka selarut ini bahkan memandang secara fana sungguh tak terasa, terbawa suasana santai saja... duduk di sini sejenak akan kuajari engkau menikmati jarak hembuskan saja semua dengan sajak walau aku tak menjamin kan memangkas jarak...
aku juga kangen kamu uwuwuwu... :D kita mungkin akan tetap menjadi kita namun tak selalu berakhir menjadi kami... kita mungkin akan selalu keluar dari mulutmu namun kami adalah kebahagiaan yg pasti ingin kau dengar keluar dari mulutku... :o
kadang mulut ini terlalu sesumbar terlalu mudah tuk membual melantunkan nada-nada gombal mungkin lidah yg terlalu licin benyanyi begitu bangga menasehati sejalan dengan ucap... menjadi sungkan ditarik kembali ada yg menjerit perih sering kali ia terabaikan... ia terpinggirkan... cukup sering lisan
ini sudah tahun yg baru bahkan resolusi lampauku belum terealisasi menemukan pertanyaan yg jawabannya adalah kamu mungkin memang begitu seharusnya... Dia memberi kamu agar aku tak pernah bertanya kenapa karena memang cinta tak membutuhkan kata "kenapa?" terinspirasi dari sajak seorang pe
sapa saja sesukamu menyapa tak harus berteriak bukan? titipkan saja pada udara yg cuma-cuma ini mungkin aku akan merasakannya saat dibelai mungkin saat itu nafasmu sudah sedekat detak jantung tentu saja, sungkan itu sudah lama kutepikan tatap ini akan selalu gerah oleh gersang akan kutanami apap...
SELAMAT TAHUN BARU 2015 semoga harapan kawan semua tercapai di tahun ini ya tetep setia denger ELT ditelinga ya maapin TS yg jarang pulang ya :( ELT everlasting HAVE A NICE NEW YEAR "CIAO"
pengen deh bisa nulis pake bahasa inggris atau yg lain :D permisi aku singgah lagi apakah sambutan itu masih ada mengizinkan tangan berlumur bual ini menulis dengan menangis sejujurnya ini hanya senandika pekik kecil hati yg tersakiti untuk laki-laki yg dibawa tubuh ini sebuah pengakuan yg tertah...
jika semua ini ilusi mengapa indah disini apa aku menatapnya dari bilah bilah mimpi biarlah ini semua tertulis begitu ilusi aku akan kembali untuk menikmati sepi memecahkan beberapa butir imajinasi membuat seloyang kejutan tak bernutrisi *apasihya :ngakaks salam :shakehand
kupikir oase-mu fatamorgana dia nampak samar ketika ku berkelana meskipun tak fana disepanjang insomnia kucapai, kusinggahi, kutemukan lembah ini dengan jutaan prosa yg kau isi dengan telaga sajak yg ingin kuselami maaf jika ku lancang terserah kau sebut aku musafir jalang yg terlalu banyak waktu
sungguh kamu yg membuatku sebebal ini sungguh hanya dirimu yg membawaku setegar ini entah harus berapa Desember lagi harus kulalui aku akan mencobanya segenap hati walaupun aku tak mampu berjanji aku tak berani tuk penuhi semua usia menantimu sampai nafas terakhir ini namun, selama dirimu masih mem
apa yg tersimpan di kotak waktumu apakah hanya sebait nama? mengapa tak sepanjang cerita yg berlalu apakah kau hanya ingin menyimpan nama ada banyak tawa, luka, dan kejutan yg biasa saja mengenang tidak penuh warna tanpa itu semua sematkan 'mereka' dibeberapa malam dengan purnama tunggulah... rindu
Ah, kau mungkin benar,. Tapi tetap jingga tak menarik untukku.. Angan-angan, perenungan hanya untuk mu.. Bagi ku, terbit, identitasku.. Kenapa pula merenung, Hidup ini dijalani Tak bisa kah kita memilah Merenung dan gairah mana yang utama? "aku tak suka sesuatu yang terbenam" ah, a
kita hanya menatap tanpa perlu menuju kita tetap menginjak timur dengan khusyuk mengapa senja begitu kusukai karena arahnya menuntunku berserah diri tempat kusiluetkan linangan yg mengalir dipipi merenungkan tadi dan esok yg masih misteri membantuku mencari inspirasi atau sekedar teman minum kop...
kopi...kopi...kopi berbicara tentang kopi berbicara tentang pahitnya apakah dirimu cukup jengah tentang pahit kisahmu begitu pahit sampai hendak mencari telaga madu atau sampai begitu ingin menyelami kolam susu nikmatilah kawan... bahkan 'Kang Maman' pernah berkicau tentangnya "...bukankah k...
disini kau rupanya... ada tembok besar yg kau bangun nampaknya kau membangun semua ini untuk apa? untuk membentangkan kesunyianmu? untuk melindungi kediamanmu? untuk menggoreskan jutaan kisah pilu? untuk apa.....? kawan aku tak sedang mencoba mencela atau memarahi dengan penuh memaki sungguh kau ...
apakah ini pojok yg kauceritakan itu dimataku lebih seperti sudut penuh rindu mungkin tatapku salah kawanku efek samping dari rindu yg kucandu menikmati langit yg meng-ungu karena waktu karena terlalu lama diiris sembilu... salam :shakehand