11 Februari 2015 jangan berikan aku ruang untuk mengenang jangan berikan aku senja untuk berharap jangan, mereka hanya akan menjadi air mata jangan, mereka tak bersalah karena ulahku jika makna penantian mampu kutebuskan jika memang kegaduhan mampu kutentramkan sungguh luka takkan menganga sel
7 Januari 2014 aku mengikuti arus, jika arus terlalu deras menyeretku, dan aku tak mampu mencengkram batu-batu harapan, tengok aku dimuara kesepian sesekali
iya dong kakak gege kan km jg sering mampir di kediamanku :D akhirnya skrg aku tau kemana harus mencarimu :malus aku mampu menemukanmu karena hati ini masih hidup di ragamu... tanpa perlu kau berbisik karna goresanmu seperti benang merah yang selalu mampu membawaku menemukanmu untuk bertemu dalam
5 Januari 2014 kadang mulut ini terlalu sesumbar terlalu mudah tuk membual melantunkan nada-nada gombal mungkin lidah yg terlalu licin benyanyi begitu bangga menasehati sejalan dengan ucap... menjadi sungkan ditarik kembali ada yg menjerit perih sering kali ia terabaikan... ia terpinggirkan...
hae makasih kamuh mampir kesini rere..rere.. :D rupanya kau mampu menemukanku aku percaya kau mampu mencariku meski aku tak pernah membisikkannya aku hanya meracau seindah mungkin mengumpul rinduku dan kusimpan disini sungguh tak ada suguhan apa-apa disini jelita, hanya sebuah senja penyangga k...
nyaaaw... aku juga ngefans sama kamu :malu: oh jadi seperti ituh ceritanya :D aku membuka kediamanku untuk banyak kejutan meski kau kemari dengan mengetuk pintunya aku selalu menunggu kejutan dari ketibaanmu aku menanti gerik jemarimu pada lembar akal sehatku senyum yg berwarna kelabu atau muru...
. Topeng Berpola . . kerap mencoba berkreasi bebas keluar dari pakem yang menjadi batas namun akhirnya kembali ke bentuk pola seakan mencari topeng sempurna . kreasimu yg mungkin penuh tanya atau coretan yg mungkin tak sepenuh upaya walau yg tertangkap kornea hanya replika senyum kemudian selebihn
coba jumlahkan semua apa yg pernah tertuang sungguh ilham takkan dapat kau matematikakan biarkan bebas termaknai mata-mata penikmat karena memang kemampuan memaknai dariNya sungguh bagiku tak perlu berima pada aturan asal semua bermuara pada ketentraman silahkan saja berjalan dengan kontemporer....
3 Januari 2014 ini sudah tahun yg baru bahkan resolusi lampauku belum terealisasi menemukan pertanyaan yg jawabannya adalah kamu mungkin memang begitu seharusnya... Dia memberi kamu agar aku tak pernah bertanya kenapa karena memang cinta tak membutuhkan kata "kenapa?" terinspirasi
3 Januari 2014 sapa saja sesukamu menyapa tak harus berteriak bukan? titipkan saja pada udara yg cuma-cuma ini mungkin aku akan merasakannya saat dibelai mungkin saat itu nafasmu sudah sedekat detak jantung tentu saja, sungkan itu sudah lama kutepikan tatap ini akan selalu gerah oleh gersang a
yo gak apa-apa to, selip aja klo ada yg mau buat puisi monggo aku seneng :D kau yg bermandikan makna disetiap aksaramu sungguh ingin kau singgah di taman gersang itu sesekali coba tanami dengan bahasa yg menurutmu terindah agar aku tau warna apa yg sedang kau urai dari pelangi tak tunggu puisin...
27 Desember 2014 permisi aku singgah lagi apakah sambutan itu masih ada mengizinkan tangan berlumur bual ini menulis dengan menangis sejujurnya ini hanya senandika pekik kecil hati yg tersakiti untuk laki-laki yg dibawa tubuh ini sebuah pengakuan yg tertahan di ujung lidah tentang rasa yg disimpa
19 Desember 2014 sungguh kamu yg membuatku sebebal ini sungguh hanya dirimu yg membawaku setegar ini entah harus berapa Desember lagi harus kulalui aku akan mencobanya segenap hati walaupun aku tak mampu berjanji aku tak berani tuk penuhi semua usia menantimu sampai nafas terakhir ini namun, se
18 Desember 2014 apa yg tersimpan di kotak waktumu apakah hanya sebait nama? mengapa tak sepanjang cerita yg berlalu apakah kau hanya ingin menyimpan nama ada banyak tawa, luka, dan kejutan yg biasa saja mengenang tidak penuh warna tanpa itu semua sematkan 'mereka' dibeberapa malam dengan purn
15 Desember 2014 disini kau rupanya... ada tembok besar yg kau bangun nampaknya kau membangun semua ini untuk apa? untuk membentangkan kesunyianmu? untuk melindungi kediamanmu? untuk menggoreskan jutaan kisah pilu? untuk apa.....? kawan aku tak sedang mencoba mencela atau memarahi dengan penuh m
11 Desember 2014 teruntukmu... entah kau menangkap sinyalku atau tidak aku membentangkan selimut rindu kurajut pada desir desir angin malam sungguh agar kau mendengar lirihnya sungguh hanya pada hatimu isak ini tertuju teruntukmu... entah kau peduli atau tidak tentang doa doa yg kusematkan kepa
5 Desember 2014 entah apa rasa yg kubawa ini dinda entah berapa lama kita tulis kisah ini bersama aku tak menemukan nyaman didalamnya untuk sekian waktu yg terlalui bersama mungkin untuk sewindu berikutnya bahkan satu dasawarsa setelahnya.. jelita.... aku tak sejujur pada kenyataannya ada dust
5 Desember 2014 sungguh... bunga yg kau tumbuhkan dengan linang air mata itu tumbuh begitu indah dalam hatimu terlalu anggun tuk kau berikan padaku aku takut suatu saat ia layu oleh tanganku oleh genggamku kekasih... aku takut membawa perasaanmu terlalu lama aku takut hanya mengombang-ambingka
4 Desember 2014 sesungguhnya aku malu berapa lama kau kutinggalkan berlalu berapa banyak luka yg kubuat seiring aku jauh mengapa selama ini aku mengindahkan bertemu aku takut melihat luka yg kugores begitu pilu pergilah kekasih engkau srikandi yg tertegar yg pernah kutemui temukan pundak lain