apakah ini sungguhan? kupikir hanya kisahku yg paling rahasia nyatanya benar, ini tlah menjadi rahasia umum sempat kukabarkan pada guguran daun-daun nyatanya pernahku curahkan pada hujan entah sebanyak apa itu... mungkin sudah sejenuh aku menghitung bintang berkeluh pada malam-malam penuh kaffein...
jika kau tlah siap jalanilah... jika kau sudah mantap segeralah jangan lagi bermain pada ketetapanNya tanpa kau sadari kau memang sudah dalam rencana tak perlu mencarikan aku sepatah dua patah rusuk aku akan menggalinya sendiri dikedalaman hening berkumpul tak mengenal batas kawan... lihat saja ...
. Senandung Luka . . mereka sering berkata bahwa waktu akan menyembuhkan luka namun tiada pernah aku menyangka jika akan sebegitu lama . apakah luka memang begitu ya? melihatnya kering hanya membuat gatal tuk dibuka lagi entahlah, mungkin tergariskan beteman luka bukankah sebab nirwana melempar moy
masihkah ingat aku? aku pijak yg kala itu kau anggap berjurang aku bola yg kau temukan ketika mencari aku periukmu untuk perut yg tak pernah cukup aku tubuh yg tak pernah puas kau hias aku tanya sekali lagi masihkah ingat aku? untuk sekian juta wajah yg kau kilaukan untuk ribuan kilo yg kau panc...
ini yg kutakutkan ini yg kuhindari dari kenangan membawaku terlalu dalam manarikku pada nostalgia panjang bahkan air mata bermetamorfosa menjadi buih perasaan yg terkekang terkurung dari harapan-harapan lain menjadi hirau... pada ketuk-ketuk yg hendak bertamu? aku kawan, aku... tolong tarik aku ...
aku akan sedikit berkisah tentang negosiasi hati adalah sebuah negosiasi yg cukup beresiko sebagian meninggalkan bekas pada perjalanan air mata yg menahun, atau jika beruntung ? dia hanya meninggalkan senyum-senyum sendiri saat itu adalah perjalanan menuju kestabilan emosi dimana hormonku bekerj...
kita adalah sepasang debar yg tak menemukan lipatannya tak berhimpit pada masing-masing sudut bagaimanapun kita pernah bernaung satu langit-langit cukup hangat meskipun tak terlantun pada pengakuan hai gadis bulan ke-5, bukankah demikian nama depanmu aku adalah debar yg kau sanggah begitu cepat ...
selalu, sekitar pukul satu lewat tengah malam seperti biasa pintu yg kubuka menuju hening dimana puncak keramaian tertinggi dalam isi kepalaku begitu ramai bak jangkrik yg memulai musim kimpoinya sayang kota besar hanya menyuguhkan deru mesin sedang hatiku nyaman berselimut detak yg stabil kepal...
sedikit demi sedikit... langkah demi langkah jejak kawan lama kian hilang kian terkubur, segenap sejarahnya menjadi fosil pada ingatan beberapa hampir menggapai dunia yg sesungguhnya beberapa menuju keabadian lebih cepat dari waktu aku belajar berjalan, menuju tujuan yg tak mengerti dimana garis...
apa kau pernah? melihat sedikit saja, selemah-lemahnya usahaku mencari-cari dari mana nafas hangat yg mungkin... tiba-tiba merajutkan kehangatan dari untaian Do'a bagian yg tertulis dari secarik malam seorang pemalu bahkan bintang memang tak sengaja kupetik walaupun kumampu takkan kuambil dan kuba
ada kisah tentang kesah pada cerahnya beberapa hari lalu tak tergelang arlojiku namun kuyakin ini tepat tengah hari bayanganku tepat menggantung dibawah perjalanku sejalan dengan tuju yg kutapaki dengan sedikit gerutu mengenang tentang masalah yg masih segar menghampiri ada sosok renta yg menyan...
sejenak aku kembali berkawan malam setelah sontakku terjaga akan hal yg entah setelah beberapa waktu aku lelap akan karunia mungkin akal sehat ingin aku sedikit berkelakar beberapa suguhan permadani langit mendatangkan cengang, mendatangkan kagum mencari-cari rahasia semesta, mencari-cari ? &quo...
ingin kukatakan tunggu sebentar namun apa dayaku membuahkan serak mungkin yg terdengar seperti berharap bak ratap tentang tinggal yg hendak dijemput aku terjatuh tidakkah kau melihatku? sejalan dengan ketiada dayaanku semakin lenyapku dari orbitmu mungkin sejauh pandang aku tak terlihat lagi aku ...
beberapa hari lalu persinggahanku di kedai kopi kedai biasa tak begitu istimewa bagi kaum hipster tak ada nada saxophone atau lantunan jazz sekelompok akustik hanya sebuah tivi 14inci yg tak sedang menyala namun, yg membuatnya istimewa hujan berjatuhan seiring pesananku tiba sepertinya langit su...
nanti, mungkin jika kau berhasil melalui setengah abad maukan kau cari tau yg kusembunyikan setelah sore sepertinya memang tak perlu kau cari letaknya dew inisial yg selalu kularutkan pada gugus-gugus puisi kau sudah menerkanya selama ini bukan
sempatkah terfikir... jika saja memafkan tak masuk dalam keseharian mungkin jatuh yg mendera selama ini lebih kencang menghujam mungkin akan lebih pecah dari butiran debu? kemudian berteman dengan gravitasi saat hendak bangkit, bumi erat memeluk... bagaimana jika demikian?
ah.... hati ini masih saja membawaku kesini... kata ini masih saja teruntai saat mengingatmu... kau masih indah meski terbalut luka kopi ini masih saja manis, meski telah menjadi dingin karena lama kutinggalkan.... permisi tuan.... maaf jika aku kembali dan mengusik kediamanmu... aku hanya merind...
Dan memang manusia itu kadang ceroboh tak tau kalau dia rentan dan mudah roboh Aku manusia itu dan tetap manusia seperti itu Iya kawan makasih mengingatkan ikhlas masih saja aku panjatkan Semoga lekas dia pergi dari semuanya bahkan saat aku menutup mata Dia telah pergi bersama kenangannya yg kemb
Lalu ditinggalkannya sepasang sesak pada jam-jam selepas petang, dari rimbun jarak yang begitu dekat. Ini benar sungguh keterlaluan! bukankah kita telah sepakat untuk menjadi sepasang puisi? aku dan sebelah hati.. saling bertukar sabar pada denyut masing- masing, pada resah yang selalu kita rawat