akulah bagian penting... dalam napak tilasmu aku tinggal... kau cangkang yang mulai berkicau lalu pada retakan pertama... aku memenuhi ruang renungmu, mengisi segala sudut menjadi penuh walau tak pernah penuh... lalu berpendar kesegala arah... lalu bagaimana kau menjaga rumahmu... untuk tak menyaki
entah pengalaman kesekian... kelingkingku membiru... namun paku penentu itu selalu adil... tembuskan saja semua... agar tak ada yg merengek... mhihihi.... :D :D ----------------- captchay saya kenapa ya dari kemaren gambarnya susah keluar :( :( harus di refresh dulu kadang :bingungs
satu lagi ga ktemu di yutub yg judulnya sayonara :hammer seh gila lama bener gw gak kemari... maapkan akuh pendopo ELT kuh aku jarang menengokmu :( :( :( clip baru :matabelo btw ada album baru ya saka di 2015 apa tuh tabitabi apa ya titlenya :bingung list lagunya apa ya mas saka? bisa kali bagi...
jadi gini d, jadi tadi niatnya mo nyari inspirasi sambil dengerin radio, lah ada yg nyetel lagu lawas ratih purwasih... ini sapa yg rikues lagu ini? gerimis-gerimis gini lagi kan ini penyiarnya lagi baper maksimal ini. warbiyasak... :ngakaks :ngakaks ya robb...kegep kan tuh udah tua :( :(
aku suka malam tuan... tak peduli berkabut atau tidak, ia lebih dari sekedar kenyamanan... sudikah jika ku sampaikan petuah sufi serta para pencari ketenangan padamu..? "puncak keramaian tertinggi adalah sunyi" ------------------------- terima kasih untuk karya hebatnya agan sammy ...
aduh jangan gitu gan malu saya... saya ini belum ada seujung kuku sama para penyair hebat, apalagi dibilang SDD junior duh jangan, kualat saya.. :( :( saya masih belajar terus belajar ini... ------------ jangan bawaku melambung sungguh di atas angin kencang... jika kelak nanti aku nyaman terba...
turham...? kau kau... legenda sepak bola prancis? lilian turham? (oh itu thuram) :D --------- sudah kukatakan bangun... pagi itu sifatmu... jangan ambil jatah mimpi makhluk lain tak cukupkah kabar yg dibawa embun menggantung di ujung daun... lalu menetes ia yg cukup dekat dengan kenyataan...
wah rame ya gubuk reyot ini... :matabelo: selamat petang... masih hangatkah genggamku yg mulai hambar ini..? maaf tuk sapa yg terlambat... aku memang suka terlambat, bahkan untuk kebahagiaan yg memanggil-manggil... hanya menyisakan aromanya di angan... "manusia terlalu segan mencoba bahag...
tunggu saja aku akan tiba disini... setelah beberapa kali biduk kau dayung aku akan mendarat disini, melihatmu mengaum... mendeklamasikan berbagai rasa... pastikan aku tiba disini, walau samar aku kan melihat jerih payah aku debu yg lalu-lalang di halaman... karena bahagia tak menghiatati jalannya
Hah... :matabelo: ehem. :malu: Benar, bang gesper. Aku yang pandai menerobos kekalahan pun mengaku hancur di depan rindu. Bukan lawan yang sama. Maksudku... Sekuat apapun aku bersikap acuh pada rindu, Nyatanya aku tetap tersungkur malu. Biar saja tidak terbalas, toh suatu saat dia akan mer
puisi yg dimana tep, yg di gubuk akuh ya nanti ya di cek dulu :malus bukan bukan P.K, malah blom nonton yg itumah. :hammer: Kalo P.K mungkin lebih luas ya tentang 'life' ya judulnya Rab Ne Banadi Jodi (klo enggak salah gitu)
monggo gan turha, kertasku tak selembar dua lembar menyambutmu disini, lebih dari itu, hingga mungkin kau enggan berpuisi walau tak enggan... ----------------- pagi adalah kesadaran yg pilu... membangun kenyataan yg menyakitkan... namun siapa yg menolak, menikmati imaji yg setia tiba selepas p...
wah pegawai teladan :D jiah nonton film India nyari pohon dah :ngakaks tapi ngomongin film India ada film yg pernah ogut tonton dan recomended kayaknya, ini film sufistik banget rasanya, maksudnya, ini film mengisahkan gimana sih arti cinta yg bener itu *tsah elah* salah satu lirik dalam nyanyin...
jika Sapardi Djoko Damono begitu mampu... membawa kesederhanaan cinta lewat 'aku ingin'-nya, perasaan itu begitu sampai... pada banyak hati penyimpan sepotong tulus... akupun ingin membiarkan cinta berlajan sederhana mencapaimu, sesederhana ombak menimang kelapa yang membawanya terdampar... sesede
hidup tak sesulit cengkok dangdut yg mulia, sama halnya tak mempermudah falseto sesekali teriakan saja dengan sumbang karena telinga kita belakangan... sulit menerima suara sumbang... :ngacir: :ngacir: tau dah dah lagi baca berita dan artikel politik sambil nonton tayangan dangdut tau-tau pengen
tadi di tepi temaram... aku kumpuli remah-remah berkilau ini kupikir kejora mana yg sedang berguguran hingga kilaunya membawaku terpana... rupanya aku menemukan sumber itu sumber dari semua kicau manis di sisi sunyi... disini rupanya... disini rembulan yg menyenangkan itu... berdiam dengan anggu...
Zamrud ini makin kusam ibu sungguh tak bisa dipercayakan lagi, pada perut-perut yg tak pernah kenyang drama negeri ini semakin mewah saja sudah semakin menjual rupanya... kini apa kabarmu ibu..? apa gerimis yg tak jua reda ini adalah isyaratmu... -------------------------- Rembulan menangis dis...
kita bak diberi pilihan melaju... walau memang tak ada yg pantas ditinggal pada kenangan... kenangan memang memasung nduk, siapa suruh bersama begitu lama memang menurutmu parasmu tak menua...? mencitai memang tentang menerima perubahan seperti itu mungkin... seremeh menyamankan perubahan 'emoti...