Lantas menurutmu, seseorang yang betah bertahan di zona nyamannya adalah orang-orang yang terlalu takut untuk keluar dari sana? Ayolah hidup tak sesederhana itu, dunia tak sesederhana hitam putihnya pemikiranmu.
jangan gunakan kefasihan bicaramu (berdebat) dihadapan ibumu yang dulu mengajarimu bicara. -Sayidina Ali bin Abi Thalib maaf buu... ilmu yang selama ini aku cari masih tak bisa merendahkan bicaraku kepadamu. Atau sekedar mengalah untukmu. :sorry
segala kemudahan yang kau temui dalam setiap urusanmu mungkin saja adalah buah dari doa orang-orang yang kau mudahkan urusannya. jangan lupa bersyukur. :rose:
Ini malam minggu, dik. Pacarmu mungkin sedang bertamu Di luar masih mendung. Jika dia pulang dan basah kuyup, dia mungkin tidak beruntung. Jika dia menginap, mungkin akan ada yang mengandung.
Aku kadang suka berdebat dengan ibu Masih tetap soal itu. Ibu menanyakan menantu Sedang aku, sesekali masih duduk di satu pintu Itupun sudah ada tamu Tamu itu memutuskan menginap Lalu menetap.
Aku jarang sesibuk ini. Sibuk menggali duka, lalu kukubur lagi. Hanya untuk menjagaku dari lupa. Padahal luka. kadang menjadi bodoh semudah ini. Ya, mudah sekali.
Tenang saja, rinduku ini juga tahu diri. Dia tak akan mengunjungimu jika dia telah terusir sejak dalam perjalannnya. Ya.
hai.. aku kembali sejenak menikmati untaian katamu yg masih selalu indah masihkah engkau bergelut dengan mimpi? Hai ibu...ibu... Wkwkw Bergelut? Mimpiku sudah babak belur sebelum aku berhasil menggelutinya. Mimpiku babak belur sejak pertama memutuskan mengejar wanita itu.
Halo putri... Kapan kamu membuka bab baru? Kamu tak bosan masih tinggal di lembaran ini? :) (Lupa kode emot apa aja)
Maaf aku baru tiba lagi. Aku ingin mengejar apa yang mereka sebut mimpi Tapi aku terjerembab lagi di sini Di ruang yang hanya berisi sepi Maukah kau mengunjungiku lagi Sekedar menyapa "hai ini sudah pagi"
Hihi aamiiiin :D Dulu aku kuwot2an puisi ama om gesper pas jaman2 lg galon berat, terimakasih udh ikut nemenin ogut :ngakaks Wqwqwqwqwqwq ndak tau itu tritku sering disatroni manusia galon. Ya sekarang mah ndak bole galon dong, ada bahu untuk disandarkan, ada lengan yang menjaga dan membimbin
Dan kitapun akan merindukan esai-esai terbaik karya beliau. :( :( Selamat jalan Cak, kadang aku masih ngerasa dirimu masih ada, masih menulis esai di laman facebookmu. Aku mengeceknya namun tetap sama saja cak yang kutemukan hanya kerinduan :norose: :norose:
Bah?? Oh iya aku lupa kalo ngintin akun orang lain bisa terciduk. Walag ngintip akun penganten baru pake mahar ternyata :( (selamat menemluh hidup baru ye fan sakinah mawadah warohmah) Iya abis nostalgia liat trit poetryku trus ngintip-ngintip aktivitas akun yang pernah kuwot-kuwotan poem sama a...
Dan ketika aku bertemu lagi dengan matamu Mereka tampak sendu, mereka memang tak lucu lagi seperti dulu Mereka lebih hangat, Kadang seperti sembab. Mereka menjelma menjadi tatapan ibu "Mereka itu, matamu!" Dan kamu sukses merusak kembali perjalananku Perjalanan tuk tak merindukanmu.
Ketika aku menengok kesini Kau masih sama Kau masih hening Kau masih dingin Nafasmu yang sesejuk angin Dan aku yang selalu pening Kau buat sal-ting Lupa kode emot-emot di kaskus :( :(
Kembali saja, Aku tak menawarkan secangkir kopi Aku hanya menawarkan kepahitan Jika kau sanggup, esok engkau akan kebal Dengan pahitnya kehilangan. :linux:
Salken mas/kang/cak TS... Numpang ngemper nang omahe sampeyan sek yoo hahaha.. Nek dangdut, seneng lagu opo gan?? Mari cak, lagi menggeluti "konco mesra" iki uwapik tenan :ngakaks