ga cuman di desa. kota2 besar jg kadang gitu. kalau ada kejadian yang dilakukan pertama kali adalah berkerumun dan mencari tau a.k.a kepo
selamat datang di "kehidupan". yg sedang mengalami penderitaan= apa salahku terlahir di dunia ini yg sedang mengalami hidup menyenangkan = terima kasih sudah terlahir di dunia ini tetap berjuang sampai sisa kehidupan, sebab lahir hidup dan mati bukan kuasa kita, kadang diatas kadang di
nakal jatuhnya lebih brani ambil resiko dan keputusan dan salah satu ciri pengusaha. dibanding yg kalem ngikutin aturan berakhir ngikutin standar dunia, nyaman dengan gaji dan cukup dengan yang itu2 aja. tapi ga berlaku untuk semua yak......yg rajin dan pinter jg byk yang sukses
ga bagi2 uang kalo ga dikontenin vs aji mumpung liat orang yg citranya seneng bagi2 uang sapa tau dpt rejeki
algoritmanya lagi hajar sana sini tanpa pandang bulu keknya nih oren. udah byk seller ketahan dana, ini nambah lagi soal lisensi kah? hancurlah kalo pajang produk yg memang metodenya reseller dan keagenan malah bot nurunin iklannya
dulu mungkin tenang karena medsos belum ada dan pemerintah bisa kontrol media baik itu buruk atau baik. sekarang seleb makan pinggir jalan aja dah kemana2 viralnya, apalagi orang ilang
manusia......kalo ga ribut, ga perang , ga berantem.....kek ada yang kurang dalam hidupnya. rest in peace with peace
keknya lebih tepat bandingin porsi makanan vs isi dompet. gimana mau makan 4 sehat 5 sempurna plus porsi tukang gali kalau dompet isi 2rb
diluar kategori pedofilnya. kemungkinan yg bikin geram publik adanya selebrasi dan tak lama bisa langsung diundang tv dimana2. mencitrakan kalau perbuatan salah dan sudah menyelesaikan masa hukuman dapat berbangga diri dan tidak masalah dengan apa yang diperbuat lain ceritanya kalau dia diam2 aja.