pernah sekolah bukan berarti pernah belajar. pendidikan tinggi tidak linier dengan pengetahuan dan kebijaksanaan
Kl memang mampu, harusnya kaltim sekarang dah maju minimal balikpapan setara semarang atau medan, tambang banyak, PAD juga merupakan salah satu yang terbesar, tapi jalan pada ancur, banjir pula.
same energy, pernah masuk ke satu sekolah mereka, itu ga da huruf laten, semua arab, dan amaliyah2 yg umum dilarang
Beda pendapat adalah musuh, mirip di tiongkok sana, harus sepemahaman, beda dikit tangkep. Mulai yang beda2 amaliah di bidah2kan, di sesat2kan, paham komunis berkedok agama kayaknya
emang mirip komunis, beda pendapat sama sultan/raja, ditangkep, atau dibunuh kayak Kasogi. serasa dejavu Selain pendapat Sultan/Raja, yang lain salah, dilarang beda pendapat
kalau ga ngasi penghargaan, bisa tidur di sofa kah? gini amat negriku, institusi negara serasa rumah tangga
Pertama, mengaburkan, menghilang bahkan menyesatkan sejarah bangsa. Ini yang pakai perpres kedaulatan, menghilangkan peran Soeharto, menampilkan peran pejabat yang dipenjara Kedua, menghancurkan budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Ketiga, mengadu domba anak bangsa dengan pandangan intolera
orang biasanya disebut berdasarkan profesi utamanya, yaitu mayoritas waktu dihabiskan untuk pekerjaanya, apakah artis? DJ? atau PSK? jadi kalau lebih sering ngepramuria, harusnya ga disebut artis