Paling2 motif nya Kang nggak bakal "sekuat" dan "sedalam" Thanos, sampai2 bikin penonton cinta dengan karakternya. Bayangkan bakal "sedangkal" apa karakternya kalau alasannya cuma sebatas: -Bosan dengan timeline nya sendiri di masa depan -Hanya ingin bermain2 dengan w
Serius Bucky bakal gabung Thunderbolts? Apa nanti nggak bakal "dikacangin" ama anggota lain secara dia lebih condong ke Avengers.
Bukannya Ben Affleck sendiri pernah menyatakan kalau dirinya tidak mau lagi terlibat dalam film2 berdasarkan IP ternama?
Udahlah, perjalanan Michael Keaton sebagai "pahlawan berkostum ketat" sudah berakhir dengan indah di Birdman kok.
Ampe Johnny Storm nya dibikin beda lagi (terakhir kali malah Nigga, entar tahu2 keturunan apa?), siap2 aja dihujat.
Sulit dipercaya kalau Carol Danvers yang lebih banyak menghabiskan waktunya di luar angkasa, bisa jadi "pemersatu" para Avengers? Pada akhirnya leadership adalah soal komunikasi.
Kalau ada yang baca biografinya Stan Lee yang berjudul "Amazing Fantastic Incredible", pemakaian nama berulang tersebut agar lebih mudah diingat.
Tampaknya MCU merasa kalau saat ini prospek di serial lebih tinggi ketimbang di layar lebar. Kedepannya, siap2 aja karakter2 yang diharapkan dapat film solo nya, malah hadir di serial dulu.
Urusan rumah tangga kan bukan cuma soal ranjang doang. Banyak sekali yang mesti dibicarakan baik2. Yang jelas, suatu kebanggaan kalau dapat istri Jepang yang kelasnya aktris/idol.
Kalau bukan cerai (lalu nikah lag) atau poligami, pilihannya cuma: -Adopsi anak -Melakukan "Ceremony" dengan perempuan lain, didampingi sang istri (bagi yang nonton serial The Handmaid's Tale bakal ngerti maksud ane)
Lex Luthor versi tv series Smallville yang paling "memanusiawikan" sosok Lex. Dinamikanya dengan Clark Kent juga menarik untuk diikuti (mau itu sebagai bestie ataupun sebagai archnemesis).