Mending ada undang2 yang bertuliskan: "Apabila ada caleg yang terbukti melakukan tindak kejahatan apapun bentuknya, maka dia halal untuk dihabisi oleh warga sipil dimanapun dia berada."
Caleg artis = Antara Pindah lokasi syuting/Mulai nggak laku Lihat aja para senior mereka di senayan? Nggak bisa apa2 kan, cuma dipakai sebagai "vote getter" doang.
Siapapun presidennya, kasus pelanggaran HAM berat takkan pernah terselesaikan. Mending para aktivis HAM mulai melakukan gerakan "bawah tanah" untuk melancarkan aksi subversif/kudeta. Andai berhasil, apapun bisa terwujud, termaksud menyeret para purnawiran ke meja hijau
Jokowi bukanlah presiden. Dia cuma "Anak kucing planga-plongo yang asyik buat dipelihara ama oligarki"
Tinggal berharap, apakah "Cinderella Story" bakal terjadi ama gadis yang masih belum genap 20 tahun ini. Kalau ampai kejadian, dia bisa dikatakan udah lepas sepenuhnya dari sang ibu
Andai saat kalah untuk yang ke2 kalinya, pak jenderal jadi pimpinan oposisi, niscaya beliau nggak bakal "teler" saat debat capres tempo hari yang lalu. Walaupun risikonya pak jenderal tak mampu berbuat apa2 untuk menghadapi pemilu yang (sudah rahasia umum) tak lebih cuma "settingan.&
Kalau ilmu agamanya nggak bagus2 amat, wajarlah kalau banyak orang yang beragama hanya sebatas "ibadah ritual"
Harusnya sultan Andara tahu kalau "klub malam" selalu berkonotasi negatif. Mending bikin resto, bistro, atau apapun yang tidak akan mengundang kecaman publik
BTW, kalau ente perhatiin belakangan ini banyak sekalai dorama yang openingnya pakai lagu "barat" (bukan pakai lagu Jepang seperti dorama2 pada umunya), apalagi untuk dorama tahun lalu kayak: -Nanyoubi ni umareta no (Theme songs: Bus Stop by The Hollies) -Black Familia (Theme songs: Vampi
@vaantw88 @ciromobile Koreksi dikit, Hiroe yang ente maksud itu Hiroe Igeta kan? Dia kan dari franchise saudaranya Kamen Rider Soal Marie Iitoyo, ane udah nonton "Nanyoubi ni umareta no", dan seperti yang ente bilang, dia emang paling menjanjikan secara karir. Berikut ini adalah jebolan...
pulaukapok Kultur politik kita memang feudal, tapi mau politik dinasti atau tidak, selama pemerintahannya "deliver" soal prestasi kerja, everybody happy. Coba sebut, pasca reformasi, dinasti politik mana yang sukses dengan kinerjanya? Nggak ada kan.
Pejabat yang cuma modal hidup di ketiak mertua (apalagi yang minta tolong paman biar bisa jadi cawapres) kualitasnya emang karbitan. Bahkan dinasti Umayyah & Abbasiyah yang khalifah nya dijabat secara turun temurun masih jauh lebih kompeten (terutama di era kejayaan dinasti masing2)