Selalu rindu. Dan rindu ini bahkan tidak sepenuhnya teralihkan saat aku bersama orang lain. Aku harus apa dan harus bagaimana? Kamu orang pertama yang ada, saat aku benar-benar kehilangan Almarhum. Alhamdulillah bukan siapa-siapa, kami juga tidak komunikasi seperti kita. Bahkan mendengar suaraku sa
Aku tetap mendo'akan, Aa'. Bahkan rasa kuatirnya aku ke kamu. Masih sama kepikiran, persis saat kamu bermasalah kemarin-kemarin. Apakah masih atau benar-benar udah kelar?.
Alhamdulillah ... Kamu baik-baik aja. Do'aku selalu tak putus untuk kebaikan Dunia Akhirat-mu. Apalagi kalau udah dengar Bogor banjir, laka atau bencana ini itu. Heem. Rasanya pengin telp langsung. Tapi liat kamu dan Teteh masih onlen, rasanya tenang. Itu artinya kamu, kalian baik-baik aja. Alhamd
Aku rindu dia, ya Allah ... Rindu bercanda, rindu saling berjanji, rindu saling dan saling ... Walaupun akhirnya hanyalah kata-kata sebatas angan yang diciptakan tuk disapu terbang bersama kenyataan.
Kadang kita seperti anak-anak, kadang sudah sangat dewasa, kadang aku labil, kadang dan kadang menggila
Semuanya masih kurekam di Diary ini, jejaknya, kenangannya, apapun itu. Masih tersimpan manis di sini.
https://s.kaskus.id/images/2022/10/08/10764380_202210080951310516.jpg Banyak hal yang belum masih bisa aku lakukan. Bahkan ke Bogor menjenguk Bunda dan anak-anak sekalian ke makam Almarhum Taufan juga belum bisa. Dan duduk denganmu di danau, makan baso sambil cerita bertentang mata? Hahaha. Gila